- Home>
- Empress Of Uchiha Family 6
Posted by : Yuuki
Kamis, 02 Maret 2017
Empress of Uchiha Family
†††
By : Ayuni Yukinojo
†††
Naruto © Masashi Kishimoto
†††
Pair : SasuNaruto
Warning :
Typo, OOC, EYD berantakan, Shonen-ai,
Judul tak sesuai dengan cerita –mungkin-
.,.
Wanita itu duduk dengan anggun di hadapan lelaki dengan tubuh penuh perban. Mata lelaki itu menatap tajam wanita didepannya. "Katakan apa yang kau inginkan Mebuki." lelaki itu berujar tenang sambil meminum kopi yang tinggal setengah di dalam cangkir."Aku ingin kau membantuku menyingkirkan seseorang."Mebuki, wanita yang tengah berbicara dengan tenang itu menatap balik tatapan tajam dari lelaki di depannya. "Namanya Naruto Namikaze. Putra dari Namikaze Minato, sainganmu dalam memperebutan posisi Gubernur di Konoha."
"Hmmm~ apa yang membuat kau sangat ingin melenyapkan anak itu?"
"Dia adalah benalu dalam pernikahan putriku. Jadi aku ingin kau menyingkirkannya sesegera mungkin sebelum dia melahirkan anak yang akan menyulitkan jalanku merebut kekuasaan Uchiha." Mebuki mengesap earl grey tea nya dengan tenang. seulas senyum senang terukir saat aroma teh itu memberinya ketenangan. "Bukankah, ini juga akan menguntungkanmu di pemilihan nanti?"
"Kau benar. Aku bisa memanfaatkan pemuda itu untuk menjatuhkan ayahnya. Selama ini Minato selalu menyembunyikan keberadaan keluarganya. Tak banyak yang tahu bahwa ia memiliki seorang putra yang telah menikah. Publik hanya tahu putra pertamanya yang bekerja di Amerika dan putrinya yang bekerja di organisasi WHO."
"Kalau begitu kita sepakat. Untuk biaya, aku akan mendanai seluruh proses kampanyemu. Senang bekerjasama dengamu Shimura Danzo-san."
.
Tak berselang beberapa minggu kemudian media di internet telah di hebohkan tentang berita kehamilan putra dari Minato Namikaze. Berita itu menyebar dengan cepat karena selain membawa nama calon gubernus Konoha tapi juga bangsawan Uchiha. Isu bahwa putra Minato menikan dengan Uchiha Sasuke banyak membuat para pengagum Uchiha membenci sosok pemuda yang masih dirahasiakan penampilannya itu. Minato sendiri selalu diserbu awak media ketika muncul di muka umum. Ia sangat mengutuk siapapun yang telah mengganggu kedamaian kehidupan putra kesayangannya.
.
Kediaman Uchiha sedang heboh. Para tetua sampai mengadakan pertemua penting untuk menyelesaikn masalah isu ini. Mereka berkumpul di kediaman utama Uchiha di Konoha yang menjadi tempat tinggal Madara dan Obito.
Para tetua sibuk mendiskusikan masalah isu yang menyebar di masyarakat. Madara, Fugaku dan Obito. Tiga orang pemimpin klan Uchiha hanya menatap para tetua klan yang sibuk beradu argumen satu sama lain. Tak jarang beberapa argumen mereka malah memberatkan bagi Naruto.
"Fugaku-sama. Anda harus segra melakukan sesuatu. Bila dibiarkan terus menerus maka nama Uchiha akan tercoreng." seorang tetua yang terlihat telah memasuki usia setengah abad mengajukan pendapatnya. lelaki itu bahkan terlihat jauh lebih muda dari Obito.
"Anda harus segera mengumumkan bahwa istri putra anda tidak hanya Naruto. Masih ada Sakura yang bisa di perlihatkan di muka umum sebagai menantu Uchiha." seorang wanita dengan rambut yang mulai memutih. Wanita tu bernama Satomi. Putri dan anak satu-satunya dari tetua Saito yang wafat lima tahun lalu dan menggantika posisi ayahnya sebagai penasehat klan Uchiha. Sejak awal menjabat sebagai tetua klan, wanita itu memang sangat membenci Naruto. Karena Naruto telah menggagalkan rencananya untuk menikahkan pitrinya Saya dengan Sasuke. "Harusnya anda dulu menikahkan putra anda dengan Saya. Dengan begitu isu seperti ini tidak akan pernah muncul dan anda tidak perlu menunggu bertahun-tahun untuk menimang cucu." lanjut wanita itu berusaha menghasut pemikiran Fugaku.
Para tetua yang lain mulai menahan nafas saat merasakan hawa dingin yang menyebar dari Madara. Seluruh keluarga Uchiha tahu bahwa sangat dilarang untuk menghina Naruto di hadapan Madara. Mereka mulai melirik satu sama lain saling menyalahkan. Obito hanya bisa berkeringat dingin. Jujur ia sangat kesal akan perkataan para tetua yang menghina Naruto, tapi buka itu yang membuatnya berkeringat dingin. Fugaku adalah orang yang tegas. Dia selalu berpikir dengan tenang dan mempertimbangkan segala sebab dan akibat dengan baik dan ia akan sangat marah jika keputusannya dipermasalhakan begitu saja.
"Satomi-san. Jika kita melakukan apa yang kau sarankan itu, masalah isu ini memang akan segera hilang. Tapi apa kau bisa bertanggung jawab jika para Uzumaki dan Senju kembali mengibarkan bendera perang kepada Uchiha?" Madara berujar dengan nada monoton. Ia berusaha dengan sangat keras untuk menahan amarahnya agar tidak meledak. "Setelah berpuluh tahun Uchiha bermusuhan dengan Senju dan berperang dingin dengan Uzumaki. Akhirnya aku bisa memutus rantai kebencian itu berasama Hashirama. Apa sekarang kau ingin Uchiha memulai perang lagi?"
"Tapi ini tidak ada hibungannya dengan Senju dan Uzumaki. Ini masalah Namikaze Naruto. Dia hanya seorang Namikaze yang bukan merupakan keturunan bangsawan jepang. Kita harusnya tidak dengan mudah menerimanya di keluarga ini!" wanita itu masih bersikeras. Baginya, walau putrinya tidak jadi menikah dengan Sasuke, setidaknya yang menjadi istri Sasuke bukanlah seorang lelaki.
"Apa kau lupa siapa yang telah melahirkan Namikaze Naruto!?" Fugaku akhirnya membuka suaranya. Dia sudah bersabar selama beraa di ruangan itu.
"U-uzumaki Kushina." Satomi berujar pelan.
"Dan kau tahu siapa Uzumaki Kushina itu?" tanya Fugaku lagi dengan nada suara yang lebih tenang.
"Cu-cucu dari Uzumaki Mito dan Senju Hashi-rama."
"Dengan kepintaranmu, kau tentu tahu apa yang menjadi alasan Naruto di terima dikeluarga ini." lanjut Fugaku.
"Tapi kenapa tidak dinikahkan dengan Namikaze Kurama saja? Bukankah publik lebih mengenalnya dibandingkan Naruto?" wanita itu mesih berusaha.
"Terakhir ku ingat Itachi sedang berusaha mencairkan hati es gadis itu." Obito berujar pelan. Teringat dengan curhatan Itachi pada dirinya dan Shihui tentang ratu es keluarga Namikaze. "Kalian tentu tidak mau membuat Itachi murka kan?"
"Ti-tidak."seluruh tetua menundukkan kepala. Mereka masih ingat kekacauan yang di akibatkan oleh kemarahan Itachi. Sulung Uchiha itu mengamuk beberapa tahun lalu di ruang rapat itu ketika para tetua menyarankan agar ialah yang menikah dengan Naruto. Dan Obito serta Shisui yang harus menangani kemarahan pemuda itu. Beberapa lebam dan lecet memenuhi tubuh mereka sementara Itachi pergi begitu saja setelah mematahkan tiga kursi dan satu meja. Itachi tidak pulang selama seminggu dan tanpa kabar. Ketika para tetua akhirnya menyetujui Sasuke yang akan menikah dengan Naruto. Barulah Itachi menunjukkan batang hidungnya, bahkan ia datang dengan senyuman lebar tanpa henti. Setelah Shisui selidiki ternyata calon penerus klan Uchiha itu menginap di apartemen Kurama di Amerika.
"Jika tidak ada pendapat lagi maka aku akan mengambil keputusanku. Naruto akan dijaga dengan ketat. Aku tidak mau menantu dan cucuku terluka sedikitpun. Biarkan Aku dan Minato mengurus masalah isu ini. tugas kalian para Uchiha adalah memastikan menatu dan cucuku dalam keadaan baik dan tidak lecet sedikitpun. Pertemuan ini selesai!"
.
.
Sakura menatap layar tv di kamarnya. Berita di setiap stasuin tv dipenuhi dengan scandal *apa termasuk scandal?* menikahnya putra Namikaze Minato dengan Sasuke. Ia tidak tahu siapa yang menyebarkan berita ini tapi yang pasti beluarganya mulai menuding ibunyalah dalangnya. Perlahan ia mengelus perut besarnya yang dibalas dengan tendangan pelan. "Sabarlah Sarada. Apapun yang terjadi ayahmu pasti akan mencintaimu."
.
Sasuke duduk gelisah di kursi kebesarnnya. Menatap tumpukan berkas yang tak enyah juga semenjak ia menginjakkan kaki di kantornya. Sesekali ia menatap naruto yang tampak merajuk di sofa panjang. Pemuda yang dicintainya itu tengah sibuk merajut syal merah sambil menggerutu ke overprotektivannya.
Sasuke hanya bisa menghela nafas. Ia tahu bahwa ia terlalu berlebihan. Tapi posisi Naruto saat ini sedang tidak aman. Banyak penggemarnya yang akan berbuat nekat jika berhasil mengetahui siapa putra Minato itu. "Naru, jangan merajuk seperti itu. Ini sudah jam makan siang. Bagaimana jika kita keluar?"
"Kenapa kau membawaku kemari Sasuke? Kau tahu aku harus menjalankan restoranku kan?"
"Paman Teuchi dan Ayame pasti bisa menggantikanmu dengan baik. Kau tahu aku tidak bisa membiarkan kau pergi tanpa pengawasan siapapun."
"Tapi di restouran ada banyak orang yang akan menjagaku Suke~"
"Aku tahu. Tapi banyak juga orang luar yang makan di sana. Ada saja kemungkinan orang-orang media menyelinap ke dalam kantormu." Sasuke bangun dari kursinya. Berjalan pelan menuju sofa panjanjang yang diduduki Naruto.
"Kau terlalu berlebihan Suke. "
"Aku seperti ini karena mengkhawatirkanmu dan juga anak kita. Bersabarlah hingga masalah ini selesai. Kumohon."
"Hhh~ Baiklah."
TBC
