- Home>
- Empress Of Uchiha Family 8
Posted by : Yuuki
Senin, 06 Maret 2017
Sai berdiri dihadapan lelaki yang telah menjadi walinya sejak ia berusia enak tahun. Lelaki itu tampak membaca sebuah kertas dengan foto seorang pemuda berambut pirang. Dalam hatinya Sai berpikir resah. Apa yang diinginkan oleh lelaki tua di hadapnnya ini. "Sai, sesuai janjimu dulu. Kau akan melakukan apapun perintahku jika aku mengijinkamu mengambil jurusan seni lukis." Ucap lelaki itu pelan. Mata kirinya yang tidak tertutup perban menatap Sai tajam. Ia melempat dokumen yang di bacanya kehadapan Sai. Tersebar di bawah kaki pemuda berkulit pucat yang berdiri mematung melihat sosok yang ada di dalam foto. "Aku ingin kau melakukan sesuatu-" ujar lelaki itu keji.
.
.
Flashback
Sai menatap bocah berambut abu-abu gelap didepannya dengan senyum cerah. Shin, teman pertama sekaligus satu-stunya yang ia miliki tengah bebincang mengenai gambar yang dirinya buat di kertas kusam. Mengagumi gambar sederhana namun indah yang di buat oleh anak berusia 6 tahun tersebut.
"Sai, kau sangat pintar menggambar. kau pasti cocok dan bisa menjadi seorang pelukis. Suatu saat nanti aku ingin melihat lukisanmu yang indah." ujar anak itu dengan senyum secerah mentari.
Masa kanak-kanak yang menyenangkan dalam wilayah kumuh tempat mereka yang terlantar berkumpul. Nonou Yakushi, wanita yang menjadi ibu kepala tempat ia dibesarkan merawat mereka penuh kasih sayang, selalu ada senyum lebit di wajah wanita itu ketika menatap anak-anak yang bermain dihalaman panti yang berdebu. Namun senyum itu tak selamanya terlukis. Saat lelaki tua penuh perban itu datang dan mengambil Yakushi-kun, putra satu-satunya dari Nonou, senyum itu menghilang. Nonou, sosok yang sudah Sai anggap sebagai ibunya kini selalu menatap anak-anak panti dengan senyum sendu. Seberapa keraspun ia dan anak yang lainnya untuk menyenangkan hati sang Ibu, tak ada satupun yang berhasil melenyapkan kesedihan itu.
Sai kecil yang malang, dengan pemikirannya yang masih kanak-kanak ia membuat kesimpulan sendiri. Bila ia tersenyum maka sang ibu akan membalas senyumnya. Maka ia mulai memasang senyuman itu di wajahnya. Hari pertama ia sulit mengendalikan senyumnya. Hari ke tiga ia mulai terbiasa. setelah satu minggu ia bisa melakukannya tanpa harus memikirkannya. Minggu ke tiga itu menjdi kebiasaan barunya dan setelah sebulan ia mulai kesulitan memasang ekspresi lain selain senyum itu.
Shin, kakak angkatnya menyadari keanehan Sai. anak itu mulai berusaha membuat Sai memasang ekspresi lain tapi gagal. Senang, sedih, marah, kesal, kecewa semuanya diperlihatkan dengan senyum yang sama.
"Sai. Jika kau tidak bisa lagi mengubah ekspresimu maka terusah tersenyum, tapi teruslah melukis. Melukislah sesuai suasana hatimu. Sedih, senang, kesal, kecewa, marah. luapkan semuanya pada lukisanmu. Aku akan selalu bisa mengerti arti dari setiap gambarmu."
Kata-kata Shin saat itu melekat erat ke otaknya. 'Teruslah menggambar, aku ingin melihat lukisanmu suatu saat nanti.', 'Teruslah melukis, tumpahkan semua perasaanmu disana.'
Maka Sai terus menggambar, ia terus melukis. Nonou sangar senang akan lukisannya. Selalu ada rasa bangga di hati Sai ketika ia berhasil membuat sang ibu kagum dengan lukisannya. Ia mulai bisa menemukan impian dan kebahagiaannya.
Tapi semua kembali di hancurkan ketika lelaki penuh perban itu datang. Merebut dirinya dan Shin dari tangan sang ibu.
'Shin, Sai. Kalian adalah saudara. Apapun yang terjadi dimasa depan nanti. Kalian harus saling mendukung dan mendampingi. Ingatlah. Kalian adalah Saudara.'
Pesan terakhir sang Ibu sebelum mereka meninggalkan panti untuk selamanya menjadi tali kekang yang mengikat hubungan dua anak itu.
End Flashback
.
.
Kandunga Naruto menginjak bulan kesembilan. Seminggu duakali ia akna pergi ke taman dan bertemu dengan Sai. Menceritakan banyak hal tentang masakecil mereka masing-masing. Tentang kese3harian mereka dengan Shin dulu, tentang Ino danyang lainnya.
sampai saat ini isu mengenai pernikahan Sasuke masih hangat dibicarakan. Bahkan ada beberapa fans yang sampai menstalker kediaman Uchiha untuk mengungkap isu tersebut. Untungnya para penjaga dan pelayan berhasil menanganinya. Hal ini membaut Naruto tidak bebas walaupun berada di dalam rumah. Ia selalu mengenakan dress panjang dan wig untuk menyembunyikan identitasnya.
Sasuke juga sangat menghawatirkan kesehatan Naruto. Pemuda pirang itu dilarang keluar dari kediaman Uchiha. Pemeriksan Narutopun dilakukan di kediaman Uchiha. Tsunade dan Orochimaru datang sendiri ke kediaman Uchiha untuk memeriksa Naruto. Sementara Sakura juga harus ikut menyesuaikan. Ia juga tidak diijinkan untuk meninggalkan kediaman tanpa penjagaan karena usia kandungannya memasuki usia 8 bulan. Hal ini membuat Sakura jengah, apalagi sasuke memberikan perhatian penuh kepada naruto yang beberapa hari lagi akan melahirkan.
.
Sabtu sore. Sakura meminta ijin untuk jalan-jalan ke taman. Ia ditemani Satoshi pemuda dari keluarga cabang Uchiha. Sakura merasa bosan dikediaman yang luas tanpa kegiatan, berbeda dengan naruto yang masih harus mengerjalan laporan keuangan restorannya dan Sasuke yang memiliki tugas kantor yang di kerjakan di rumah.
"Suke, aku mau ke taman, kau ikut?" ajak Naruto ketika ia telah menyelsaikan laporan keuangannya.
"Hmm. Sepertinya tidak bisa. Kau pergilah duluan, nanti aku akan menyusul. Ingat ajak Kagero" jawab Sasuke, laporan yang harus ia kerjakan tidak banyak, tapi ada beberapa bagian yang harus diperiksa dengan teliti. Itu memperlambat pekerjaannya.
.
Taman sangat ramai sore itu. Seperti biasa Naruto datang dengan dress dan rambut pirang panjang, topi jerami lebarnya melindungi matanya dari silaunya sinar matahari Kyuubi berjalan dengan riang di sampingnya. Ia berjalan menuju kursi taman tempat ia biasa berbincang dengan Sai. Duduk dengan tenang ia melihat pemandangan taman yang ramai. Matanya mengelilingi taman, melihat hal yang menarik sampai ia melihat seorang wanita berambut pink sedang duduk di kursi taman dengan tiga orang wanita mengerumuninya. 'Sakura?'
Naruto dapat melihat tiga wanita itu tengah mengatakan sesuatu yang membuat Sakura menunjukkan ekspresi geram.
Apapun yang dikatakan tiga wanita itu, Naruto tidak menyukainya. Maka Naruto bangkit dari duduknya, berjalan menuju tempat Sakura dan tiga wanita itu berada. Kyuubi masih mengikuti di sampingnya. "Sakura?" Sapa Naruto tenang.
"Naruto?" Sakura menatap Naruto dengan terkejut. IA tahu jika Naruto sering datang kemari. Tapi ia tak menyangka bahwa Naruto akan menemukannya dalam posisi yang sedang tidak menyenangkan.
"Ada apa? Diaman Satoshi-kun?" Tanya Naruto lagi, tidak memperhatikan tatapan kesal dari tiga wanita di sampingnya.
"Satoshi seda-"
"Nona. Kau kenal wanita murahan ini?" satu dari tiga wanita itu menatap Naruto.
"Begitulah, kalian ada perlu apa dengannya?" tanya Naruto santai, wajah manisnya memancarkan keramahan.
"Wanita ini yang memaksa untuk menikah dengan Sasuke-ku. Aku tidak terima dia menikai Sasuke-kun. Pasti dia mengencam Sasuke-kun dengan kehamilannya ini. Aku yakin anak yang di kandungnya bukanlah anak Sasuke-kun." Seru wanita itu emosi, jari telunjuknya yang berkuku runcing teracung di hadapan Sakura membuat istri kedua Sasuke terhina.
"Enak saja kau bicara. Anak ini jelas-jelas anak Sasuke-kun! Aku sudah menikah sah dengannya." Ucap Sakura keberatan. Ia bangkit dari duduknya dan berkacak pinggang.
"Heh. Kau? Istri sah Sasuke-kun? Yang benar saja! Istri Sasuke-kun itu putra Namikaze-sama! Dan aku yakin dia bukan wanita murahan sepertimu!" seru wanita itu lagi, dangunya terangkat tinggi dan matanya menatap Sakura merendahkan.
"Heh! Kau tau apa tentang Aku dan Sasuke-kun? Kau kan hanya orang luar." Seru Sakura tak mau kalah. Sementara Naruto hanya bisa menatap kebingungan. Dia paling tidakbisa mengahadapi wanita yang tengah bertengkar.
"Aku tahu siapa kau! Kau! Haruno Sakura perebut pacar orang! Jangan bilang kau lupa pada Akira Ishiwaka! Gara-gara kau pernikahan kami batal. Kau wanita tidak tahu diri yang merebut calon Suamiku! Dan sekarang kau merusak keluarga Uchiha."
Wajah Sakura merah padam. Ia tidak menyangka aib nya di masalalu akan di bongkar dihadapan banyak orang. Ditambahlagi Naruto yang menatapnya dengan tidak percaya. Padahal dia sudah berusaha untuk menutip hal itu. Dia sudah memutuskan Akira Ishiwaka sebelum mendekati Sasuke. Ia tidak percaya bahwa calon istri lelaki itu akan menemuinya. "Oh, jadi kau Tayuya Hirosuke, wanita yang di khianati menjelang hari pernikahannya itu. Kasian sekali nasibmu." ucap Sakura meremehkan wanita berambut merah yang sedari awal mengcacimakinya.
"Kau! Dasar wanita murahan!" Seru Tayuya dan mendorong Sakura hingga wanita itu hampir terjatuh. Tak mau kalah Sakura balas melawan dan aksi dorongpun terus terjadi.
Naruto menatap bingung. Ia tidak mau terlibat dalam pertengkaran tapi ia juga tidak bisa membuarkan Sakura disakiti. Ia tidak mau Sasuke kehilangan bayinya. Sementara Naruto tengah kebingungan, dua teman dari Tayuya malah sibuk mengabadikan aksi pertengharan itu dengan smartphone-nya.
Orang-orang mulai berkerumun. Menonton pertengkaran dua wanita dengan berbisik-bisik penuh tanya. Namun tak ada yang melerai. Naruto menatap kerumunan orang yang semakin banyak. ia harus segera menghentikan pertengkaran itu sebelum mereka saling melukai. Baru saja ia hendak berteriak, ia merasakan dorongan dibelakang punggungnya membuat ia jatuh menabrak Sakura yang hendak menampar Tayuya.
"NARUTO-SAN!!!"
.
Sai baru saja tiba di taman saat orang-orang berkerumun di dekat tempat ia biasanya menunggu Naruto. Awalnya ia tidak perduli, tapi ia melihat lelaki yang dikenalnya mengendap-endap menuju remunan dan ia menemukan sosok berambut pirang di tenngah kerumunan itu.
Perasaan buruk langsung menyebar keseluruh tubuhnya membuat bulu kuduknya meremang. Lelaki itu, Torune. Tangan kanan Danzo. Apa yang dilakukan tangan kanan Danzo disini?
Sai berlari dengan cepat menuju kerumunan, berusaha menghentikin firasat buruk yang mungkin saja terjadi. Tapi Sai terlambat, saat ia tiba dikerumunan itu ia telah menemukan Naruto terduduk memebang perutnya dengan darah yang mengalir dari sela kakinya.
"NARUTO-SAN!!!"
TBC

The Lucky Club Casino Site
BalasHapusThe Lucky Club Casino is a reliable site that only accepts Australian players. The site has multiple payment methods which luckyclub.live can be used by most casinos. The site Rating: 4 · 100 votes