- Home>
- Angel Tears Wasted 11
Posted by : Yuuki
Selasa, 09 Desember 2014
BAB 11;
Sehari setelah pertengkaran itu
Ciel tak kunjung kembali ke rumah Beast, Sebastian yang cemas sudah
berkali-kali ingin mencarinya tapi di halangi oleh Beast.
Saat ini, Ciel tengah beristirahat
lebih tepatnya terbaring di sebuah kastil tua di dekat pegunungan utara yang
terlapisi salju. Apa alasan dia di sana?
Mengumpulkan bidak-bidak mungkin.
Dalam ruangan yang temaram dan luas
yang dipenuhi dengan bunga mawar hitam yang didapat dari pekarangan kastil itu
Ciel terbaring, sibuk memikirkan hal yang tak bisa ia lupakan, mengenai apa
yang ia lihat ketika terakhir kali bangun dari tidurnya di rumah Beast. Ia
melihat samar-samar sebuah kilasan masalalu yang mungkin terjadi beberapa jam
sebelumnya. Walau hanya setengah tapi Ciel tahu jelas kenangan apa yang
terlihat di sana. Bercinta. Jelas dalam penglihatanya, sosok Sebastian yang
tengah bercinta dengan wanita itu dan entah atas dasar apa Ciel merasa sakit di
dadannya. Ini pertama kalinya Ciel merasakan hal seperti ini, baik dia maupun
Raja Utara belum pernah merasakan hal ini sebelumnya. Kenapa ia bisa mengetahui
mengenai masa lalu Raja Utara? Itu karena entah sejak kapan ia merasa bahwa
masa lalu Raja Utara itu adalah masa lalunya sendiri. Seolah menjelaskan bahwa
dirinya lah Raja Utara itu sendiri bukannya pengganti Raja Utara.
Tok…tok..tok..
Ketukan pelan terdengar dan
menyadarkan Ciel dari lamunannya, perlahan ia bangkit dari tidurnya dan
terduduk di atas ranjang King size-nya.
“Masuk.” Ujar Ciel pelan tapi tentu
bisa di dengar oleh mahluk yang berada didepan kamar sana.
Perlahan pintu terbuka tanpa
menimbulkan suara. Sesosok lelaki berambit putih panjang datang membawa nampan
yang berisi makanan.
“Makan siang anda My Lord.” Ujar
sosok itu yang ternyata ‘Tackky mendorong masuk troly dengan makan siang dan
beberapa cemilan.
“Undertaker-“ ujar Ciel pelan
memanggil sosok yang ternyata nama asli dari ‘Tackky.
“Ya. My Lord?” jawab Undertaker
sambil menghidangkan makan siang di meja dekat Ciel tertidur.
“Berikan aku data seluruh kaum kita
yang tersisa secepatnya. Aku tunggu hingga makan siang ini selesai.” Ujar Ciel
tegas dan penuh wibawa memperlihatkan kekuatannya sebagai seorang Raja dari
Utara.
“Yes, your Highness. hihhihihi”
ujar Undertaker lalu menghilang dari
hadapan Ciel.
Selama kepergian Undertaker, Ciel
tampak menyantap makan siangnya dengan tenang. Terkadang ia merasa bingung mengenai
eksistensinya saat ini. Apakah ia tetap seorang malaikat atau ia merupakan
salah satu dari ribuan jenis Iblis di dunia ini.
Setahunya, iblis dan malaikat tak
bisa-perlu- memakan makanan manusia,
mereka juga tak perlu tidur. Tubuh mereka memerlukan sumber makanan yang
berbeda dengan manusia, tapi kenapa saat Undertaker menghidangkan makanan
manusia ini padanya ia tampak biasa saja dan malah menikmati hidangan ini walau
jujur ia merasa makanan ini tidak ada rasanya dalam artian hambar.
Bertepatan dengan habisnya makanan
yang di sajikan oleh Undertaker, terdenar ketukan halus dari arah pintu.
Tok…tok…tok…
“Masuk.”ujar Ciel sambil sedikit
membersihkan sisa makanan yang menempel di wajahnya. Tak lama kemudian, sosok
laki-laki bersurai putih yang kita kenal sebagai ‘Tackky a.k.a Undertaker masuk
membawa sebuah gulungan kertas yang diikat dengan pita hitam tak lupa sebuah
mawar hitam turut terikat di dalamnya
“Hamba tadi sudah meminta bantuan
pada Lady D. Beliau memberikan surat ini kepada anda Yangmulia.” Ujar Undertaer
seraya menyerahkan surat gulungan itu yang langsung di buka oleh Ciel sementara
dirinya membersihkan meja dari alat-alat bekas Ciel. Terlihat deretan tulisan
rapi dengan tinta merah kehitaman seperti darah yang mengering tercetak diatas
kertas kekuningan, tak lupa ukiran sulur bunga mawar membingkai surat itu
disisinya, membuat surat itu tampak elegan dan terlihat berkelas.
“To
; King of North
.,.
Aku
senang mendengar kau baik-baik saja di dunia manusia.
Aku
minta maaf karena tak bisa membantumu dalam penyerangan beberapa tahun yang
lalu itu.
Saat
itu aku sedang berada dalam kondisi yang tak memungkinkan untuk bertarung.
Kau
pasti tahu sendiri bagaimana keadaan tubuhku inikan!?
.,.
Aku
dengar dari Undertaker kau membutuhkan bantuan dalam rencana merebut dan
membangkitkan kembali kerajaanmu.
Aku
dengan senang hati akan membantumu.
Akan
aku kirimkan orang-orang terbaik yang kumiliki dan tentunya mereka dapat
dipercaya.
.,.
Baiklah,
kurasa cukup sampai disini dulu.
Bila
kau membutuhkan bantuan lagi, jangan sungkan-sungkan untuk meminta padaku.
Kau
sudah kuanggap sebagai adikku sendiri.
Jadi,
aku tunggu surat undangan perayaan berdirinya kembali Kerajaan Utara.
Sampai
jumapa.
.,.
Salam
sayang ; Lady D”
Begitulah isi surat dari ‘Lady D’
yang tentunya mambuat Ciel merasa senang. Diserahkannya kembali surat itu
kepada Undertaker yang langsung ia simpan disalam kantong jubahnya.
“Lalu, berapa jumlah kaum kita yang
tersisa?”tanya Ciel kemudian setelah menyenderkan punggungnya pada sandaran
kursi yang empuk.
“Ada beberapa kaum kita yang
selamat, kebanyakan mereka adalah kelas ‘Outcast’. Tampaknya setelah kita di
serang bangsa Werewolf, mahluk-mahluk rendahan itu menjadi tebebas dan lepas
control. Banyak dari mereka menyerang manusia dan mengakibatkan banyak kerugian
bagi pihak mortal tersebut. Yang berikutnya adalah kelas ‘Alter’. Karena banyak kelas ‘Slave’ yang kehilangan ‘Tuan’ –nya.
Itu otomatis membuat mereka berubah menjadi ‘Alter.’ Ada beberapa dari dari
kelas ‘Sleve’ yang kehilangan ‘Tuan’-nya lebih memilih untuk mati sehingga
jumlah mereka menjadi menyusut. Lalu untuk kelas ‘Origin sendiri jumlahnya tak
banyak yang dapat hamba temukan. Kemungkinan mereka memilih bersembunyi atau
menjalani hidup baru mereka dan berbaur dengan manusia mengingat kelebihan-kelebihan
yang dimiliki kelas ‘Origin’ tersebut-“
“Berbaur dengan manusia? Apa ada mahluk
kegelapa yang bisa melakukan itu?”tanya Ciel heran karena menurut buku yang ia
baca dulu saat di dunia langit, kaum iblis tak pernah bisa berkeliaran di siang
hari maupun berbaur dengan manusia.
“Hihihihi. Jangan bilang anda lupa
dengan ras anda Yangmulia. Jangan bilang pula bila anda lupa dari kelas apa
anda berasal, hihihiihi”
“A-aku tahu, bila aku ini adalah
Vampire tapi aku tak begitu ingat dengan kelas-kelas yang ada pada ras ini.”
“Hihihi, sepertinya ini akan
memakan waktu yang cukup lama. Tapi ketahuilah, anda adalah Vampire kelas ‘Origin’
satu-satunya yang diakui sebagai Raja oleh Lady D, dan anda adalah Vampire ‘Origin’
satu-satunya yang paling berkuasa di dunia bawah. Hihiiihihi.”
“Aku di akui oleh Lady D? memangnya
Lady D itu sehebat itu kah?”
“Hihihi, Lady D adalah Vampire
bangsawan tapi bukan Vampire. Beliau adalah kelas ‘Salvation’, kelas yang
keberadaannya bisa diterima didua dunia tanpa merusak keseimbangan dunia itu
sendiri. Namun justru kelas itulah yang paling mengerikan. Hihihihi.” Jelas
Undertaker.
“Lalu, berapa jumlah ‘Salvation’
yang tersisa?”
“Sejak awal jumlah Salvation memang
sedikit, bahkan lebih sedikit daripada Origin, dan mereka semua kini menjadi
bagian dari kelompok Lady D. Beliau juga memiliki beberapa kelas Origin dari
yang paling bangsawan sampai yang biasa. Tentu mereka semua kuat dan juga setia
pada Lady D, jadi sulit meminta mereka untuk memihak kita kecuali kita
mendapatkan izin dari ‘Tuan’ mereka dalam kasus ini ‘Tuan’ mereka adalah Lady D
sendiri. Tapi kita beruntung, ‘Wanita’ itu mau membantu kita, jadi kemungkinan
kita menang sangatlah besar. Hihihi.”
“Baiklah aku mengerti. Tugasmu
berikutnya adalah pergi ke ibukota dan laporkan padaku selengkap mungkin
terutama rencana-rencana yang kemungkinan akan di lakukan oleh Ratu beserta
putranya.” Ujar Ciel bangkit dari kursinya dan berjalan menuju jendela
memperhatikan butiran salju yang jatuh perlahan dari langit gelap, menumpuk di
atas tanah mengubah warna coklat menjadi putih beku.
“Hihihii~ kalau boleh hamba tahu. apa
alasa anda memerintahkan hamba melakukan tugas itu Yangmulia? Apakah anda masih
memperdulikan manusia itu?”ujar Undertaker yang berdiri tepat di belakang Ciel
dengan wajah penuh kecurigaan.
“Kau keberatan akan tugas yang ku
berikan Undertaker!?” tanya Ciel pelan tapi dapat terlihat aura kegelapan yang
penuh akan rasa tidak suka keluar dari tubuhnya.
“Hihihihi~
hamba hanya ingin tahu yangmulia.”
“Alois
Vinch Phantomhive. Kau tau siapa dia?”
“Hihihih! Ya, hamba tahu Yangmulia.
Menurut kabar angin yang hamba dengar. Dia adalah malaikat kesayangan God of
East, si pak tua Tanaka. Dia adalah anak dari Vincent Phantomhive dan Rachel
Phantomhive, dia juga merupakan kakak anda di masa anda sebagai malaikat di
Negeri Langit. Apa hamba benar?”
“Hn. Lalu?”
“Hihihi~ kabar terakhir yang hamba
dengar adalah Alois di perintahkan turun ke dunia untuk membasmi kaum Iblis
yang melakukan kekacauan di dunia dengan code name ; Alois Tracy. Dan kemungkinan
besar kaum Iblis itu adalah kaum kita yang mengacau karena kehilangan kendali
dari ‘si pengendali’.”
“Kau benar. Oleh karena itu aku
ingin kau memantau Ibu Kota karena Alois sekarang ada si Istana dan membantu
pihak Ratu dan putranya untuk merebut kekuasaan di Istana. Apapun yang di
rencanakan oleh Alois, pasti akan aku gagalkan. Selain itu, aku takkan
membiarkan dia seenaknya membunuh kaum ku. Jadi, lakukan peritahku Tacky!”
“hihihiii~ baiklah Yangmulia. Hamba
permisi.” Ujar sosok itu lalu menghilang dari hadapan Ciel meninggalkan
beberapa helai bulu burung gagak yang jatuh di atas lantai. Sementara Ciel
kembali memandangi salju yang turun perlahan di luar sana.
―――Lady
‘D―――
Di tengah hutan cemara yang lebat
yang di tutupi oleh tumpukan salju, tampak seorang pemuda yang tengah berjalan
tertatih-tatih menuju arah selatan. Seingatnya beberapa jam yang lalu ia masih
berjalan di tengah hutan yang tak begitu lebat dan penuh pepohonan hujau dan
tanah kecoklatan yang hangat. Tapi kenapa ia sekarang bisa terjebak di dalam
hutan yang lebat di tambah lagi saat ini tengah terjadi badai salju?
Panggil saja pemuda yang tersesat
itu Sebastian. Untuk yang kedua kalinya dia harus terjebak dalam badai salju,
bedanya saat ini ia tengah sendirian tanpa malaikat penyelamatnya,
Masih jelas dalam ingatan
Sebastian, kira-kira dua hari yang lalu ia telah membuat Ciel –malaikatnya- marah dan pergi-kabur- tanpa di
ketahui keberadaannya hingga sekarang. Setelah kepergian Ciel itu, ia telah
merenung dan mengetahui letak kesalahannya. Dia tak seharusnya berkata kasar
dan mengatur malaikat itu, ia telah berjanji takkan mengekangnya seperti yang
ia lakukan pada bawahan-bawahannya yang lainnya karena Ciel bukanlah
bawahannya. Setelah menunggu selama dua hari dan Ciel tak kunjung kembali, ia
lalu memutuskan untuk melanjutkan perjalanan kembali sambil menanyakan
keberadaan Ciel di perjalanan kepada orang-orang yang di temuinya. Tapi,
jangankan menanyakan informasi mengenai Ciel, dia bahkan tak menemukan satu
orangpun yang bisa di tanyakan hingga saat ini.
Lalu, bagaimana dengan keadaan
Beast?
Saat ini wanita itu tengah
menjalani keseharianya dengan normal dan sambil berharap bahwa ia akan
mengandung anak Sebastian yang akan bisa mengantarnya memasuki istana. Tapi
tampaknya takkan berjalan dengan lancar. Karena saat ini Beat sedang memetik
buah-buahan di hutan belakang rumah dan tepat di dekatnya terdapat tunas baru
bunga mawar hitam ‘milik’ Ciel.
―――Lady
‘D―――
Di Ibukota kerajaan Leviath,
tepatnya di dalam Ballroom Istana tempat singgasana Raja berada tampak seorang
wanita dengan Rambut pirangnya yang ikal dan mata shappire terangnnya tengah
menduduki singgasana Raja di saksikan oleh para Mentri dan yang lainnya. Di
sampingnya tampak seorang pemuda bermata gold
dan berkacamata tengah berdiri di temani dengan seorang pemuda berparas manis
berambut pirang pendek dengan mata shappirenya.
“Yang mulia, kami menunggu titah
anda untuk menghadapi perang dengan kerajaan Filiann.” Ucap Demiann, seorang
lelaki paruh baya.
“Aku tahu. untuk sementara ini
kalian perketat penjagaan di perbatasan kerajaan dan siap siagakan pasukan di
masin-masing pintu masuk ibukota. Lalu siapkan beberapa pasukan untuk mencari
Pangeran Sebastian di wilayah utara. Claude, kau kuberikan wewenang khusu untuk
melaksanakan tugas itu. Semua keputusan nantinya ada di tanganmu. Kau
mengerti!?”
“Mengerti ibunda.”
Usai seluruh perintah telah di
sampaikan Ratu pun pergi dari Ballroom istana di ikuti oleh Claude, Alois dan
para dayang di belakangnya.
―――Lady
‘D―――
Malam hari yang di terangi oleh
sinar bulan purnama tanpa ada satupun mega yang menghalangi. Disebuah kamar
yang merupakan salah satu bagian dari Istana Timur, kamar yang di dominasi
warna emas itu tampak temaram karena hanya di terangi cahaya bulan yang masuk
dari jendela yang tak tertutup tirai. Tampak diatas ranjang king size yang
terlihat berantakan sesosok lelaki berambut hitam tengah terbaring tanpa
sehelai benangpun menutupi tubuhnya. Disekitar tempatnya berbaring tampak
jejak-jejak basah cairan yang berbau ‘khas’ yang dapat menjelaskan kejadian apa
yang terjadi sebelumnya di ruangan itu.
Sementara itu, di dekat jendela
tampak sesosok pemuda brambut blonde dengan mata shappire cerahnya tengah
memandangi bulan yang sedang bersinar terang. Tangannya memeluk erat tubuhnya
sendiri yang tak berbusana dan penuh bercak merah. Beberapa tetes cairan
mencurigakan tampak keluar dari bagian selangkangan belakangnya yang akhirnya
jatuh ke lantai.
“Bagaimana Hannah?”ujar sosok pemuda
pirang tersebut pada ruangan yang sunyi.
“Sesuai dengan rencana. Arakhne* setuju memberikan kita bantuan
tapi sebagai gantinya, ia menginginkan jantung Raja Utara sebagai imbalannya.”
Jawab seorang wanita bergulit kecoklatan berambut putih panjang dengan mata biru
gelap berpendarnya yang tiba-tiba muncul dari kegelapan di sudut ruangan.
“Lalu bagaimana dengan
‘Anjing-anjing bulan purnama’ itu?”
“Mereka sepertinya tidak mau
memihak anda maupun lawan anda Danna-sama. Mereka lebih memilih berdiri sendiri
dan menguasai dunia kegelapan sendirian tanpa campur tangan bangsa lain.”
“Khukhukhukhu~ mereka kira diri
mereka cukup kuat untuk bisa melawanku? Tapi, mungkin lain ceritanya jika yang
mereka lawan itu antek-antek Raja Utara.” Ujar Alois-pemuda berambut pirang itu-
sambil menempelkan telapak tangan kanannya di kaca jendela seolah-olah hendak
menggapai bulan di luar sana.
“Hamba dengar bahwa pihak Raja
Utara berhasil mendapatkan bantuan dari Lady ‘D.”
Prakkk.
Terdengar suara retakan dikaca
tempat Alois menempelkan telapak tangannya. Jelas sekali dia tidak suka dengan
laporan yang dibawakan oleh bawahannya itu.
“Maafkan hamba Danna-sama.”ujar
Hannah sembari membungkukkan badannya dalam-dalam.
“Hemm~ Lady ‘D ya? Aku pernah
dengar cerita-cerita dongeng mengerikan tentang aksi kekejamannya dimasa lalu.
Siapa sangka mahluk seperti dia benar-benar ada di dunia ini dan tersembunyi
didalam kegelapan sanpai-sampai para malaikat tak dapat menemukannya dan
mengira bahwa dia hanyalah bagian dari dongeng pengantar tidur atau penambah
semangat.”
“Kisah kekejaman Lady ‘D memang
menjadi cerita turun temurun bagi kaum Iblis, tapi hamba tidak tahu bahwa
cerita itu akan sampai ke wilayah Dunia langit, Danna-sama.”
“Ahh~ itu hanya cerita dongeng yang
ada di perpustakaan asrama calon malaikat penjaga, hanya untuk penambah
semangat bagi para calon penjaga yang hampir kehilangan semangat juangnya. Jadi
cerita mengenai ‘wanita’ itu benar-benar nyata?”
“Ya, Danna-sama.”
“Juga tentang penyerangan yang dulu
pernah dilakukan kaum Exorcist ke Dunia Kegelapan dan berhasil di tahlukkan
‘wanita’ itu sendirian hanya dengan berbekal sebilah katana?”
“Ya, Danna-sama. Itu adalah legenda
yang diceritakan turun temurun dari seluruh kaum iblis kepada anak-anaknya.
Legenda tentang iblis yang menyelamatkan Dunia Kegelapan dengan membantai
seluruh pasukan Exorcist hanya dengan berbekal sebuah katana hitam.”
“Lalu, kenapa keberadaannya selama
ini tak diketahui? Harusnya dialah yang menjadi Raja di Dunia Kegelapan kan?”
“Hamba kurang tahu Danna-sama. Tapi
menurut isu yang hamba dengar. Beliau tak tertarik akan kekuasaan dan lagi
hamba dengar sejak pembantaian itu berakhir tubuh beliau mengalami penurunan
kondisi karena banyaknya mantra-mantra suci dan sebagainya mengenai tubuhnya.
Jadi kemungkinan bahwa beliau selama ini memulihkan kekuatannya sangatlah
besar.”
“Jadi, kenapa sekarang ‘dia’ malah
muncul dan memberikan dukungan kepada Raja Utara itu?”
“Lady ‘D dan Raja Utara berasal
dari satu ras, Danna-sama.”
“Ras apa?”
“Ras Vampire, Danna-sama.”
“Hehh! Para Lintah ternyata. Mengenai
Arakhne, kenapa mahluk itu menginginkan jantung Raja Utara?”
“Keabadian dan Kekuatan besar. Di
katakana dalam buku kumpulan sihir hitam. Siapapun mahluk yang berhasil memakan
jantung keturunan inti para Raja Utara, mereka akan memiliki kekuatan besar sebagai
penguasa Dunia Kegelapan dan Dunia manusia juga memiliki keabadian yang dapat
menandingi keabadian Tiga Dunia*.”
“Dan Arakhne menginginkan itu.
Hemmm~ menguasai Dunia Kegelapan sih boleh saja tapi hanya satu orang yang
boleh menguasai Dunia Langit dan Dunia Manusia, yaitu aku.”
“Tapi, kita terlanjur berjanji
memberikan jantung Raja Utara padanya bila kita berhasil, Danna-sama.”
“Janji kan bisa di ingkari hemm~?”
“Kaum iblis tak boleh dan tak bisa
mengingkari janji yang di buat oleh sesama iblis. Itu adalah etika yang di anut
seluruh kaum iblis di dunia ini.”
“Yang iblis itu kan kau dan
bawahanmu, bukan aku. jadi aku berbohong pada iblis pun tak masalah.”ujar Alois
sambil menyeringai yang dapat di lihat jelas oleh Hannah dari pantulan kaca.
“Kalau boleh hamba tahu. apa
sebenarnya tujuan atau keinginan anada Danna-sama?”tanya Hannah sopan,
takut-takut membuat majikannya murka.
“Menguasai Dunia Langit dan secara
tidak langsung juga akan berpengaruh pada Dunia Manusia.”
“Hanya itu?”
“Tentu saja tidak. Ciel kakakku
terjebak di dunia busuk ini, dan aku ingin dia menderita seumur hidupnya. Aku
akan menguasai Dunia Langit dan menjadikan Ciel sebagai buronan yang telah
menghianati kaum Malaikat dengan bersekutu dengan iblis. Lalu akan ku buat
keberadaan Ciel di tolak oleh seluruh mahluk di Tiga Dunia. Khukhukhukhu~ dia
akan merasakan balasanku karena telah berani terlahir ke dunia dan berani
menghalangiku untuk menjadi satu-satunya yang di lahirkan.”
“Jadi, semua berjalan sesuai dengan
rencana anda, Danna-sama?”
“Ya, tentu saja. Termasuk
penyerangan para monster ke Dunia Langit beberapa ribu tahun yang lalu.”
-flasback-
Di sebuah kamar mandi di kediaman
seorang malaikat yang merupakan teman dari Alios, tampak Alois tengah berbicara
sendirian di ruangan itu.
“Bagaimana Hannah? Apa kau sudah
menyiapakan iblis-iblis rendahan itu di pintu gerbang utama Dunia Langit?” ujar
pemuda berambut blonde yang kita kenal dengan Alois pada sebuah cermin kecil
berbentuk bulat di tangannya.
“Ya, Danna-sama. Mahluk-mahluk itu
telah bersiap di posisinya, mereka tinggall menunggu perintah dari anda.
Bagaimana dengan penjagaan di pihak sana Danna-sama?” terdengar suara seorang
wanita dari arah cermin di genggaman Alois yang tampaknya itu adalah suara
Hannah dari sebrang cermin.
“Hemm~ tenang saja, mereka sudah
melemah karena mantara yang aku berikan pada mereka secara diam-diam siang
tadi. Aku sudah memberikan sihir pada gerbang utama, serangan dari
mahluk-mahluk itu pasti bisa dengan mudah menghancurkan gerbang itu.”
“Apa itu takkan membahayakan posisi
anda, Danna-sama?”
“Tenang saja, sihir yang ku
gunuakan tidak akan mudah di lacak, karena itu sihir tingkat tinggi yang aku
pelajari dari buku-buku di perpustakaan rahasia milik ayahku.”
“Baiklah, sesuai rencana mereka
akan menyerang beberapa menit lagi, Danna-sama.”
“Hnn~ kau urus sisanya Hannah.”
“Baik Danna-sama.”setelah kalimat
itu selesai terucap, Alois segera membanting cermin itu ke lantai dan pecah
berkeping-keping selanjutnya melebur menjadi debu.
“Bukti telah di hapuskan.”ujar Alois
dibarengi dengan seringai licik di wajahnya. “Ciel, kali ini akan ku pastikan
kau akan mati.” Lanjutnya lalu mulai melangkah menuju ruang tamu kediaman
temannya. Tepat dengan sampainya Alois di ruang tamu kediaman temannya Lonceng
pertanda bahaya di pusat Kota berbunyi dengan kencang.
-end flashback-
Alois
P.O.V
Aku kira malam itu dia akan mati di
mangsa monster-monster itu, tapi nyatanya dia berhasil melawan dengan kekuatan
yang tak aku ketahui sumbernya. Yang pasti itu bukanlah kekuatan kaum Malaikat,
tak ada satupun malaikat yang bisa membunuh secara membabi buta seperti itu,
dan lagi saat itu matanya berwarna merah menyala layaknya mata kaum iblis.
Huhh~ mau dia mati atau tidak saat itu, yang penting saat ini akan ku pastikan
kau akan mati Ciel, mungkin bersama dengan Pangeran Manja majikanmu itu.
Khukhukhukhu
Alois
P.O.V end
“Kau boleh pergi Hannah. Kabari aku
perkembangan Dunia Kegelapan besok malam pada waktu yang sama.”ujar Alois lalu
berjalan perlahan menuju tempat tidur dan membaringkan tubuhnya di sisi Claude
yang tengah tertidur pulas.
“Baik Danna-sama.” Ujar Hannah lalu
menghilang di telan kegelapan setelah menyelimuti tubuh Alois yang tertidur
terlebih dahulu.
-TBC-
