• Posted by : Yuuki Selasa, 09 Desember 2014


    BAB 11;

    Sehari setelah pertengkaran itu Ciel tak kunjung kembali ke rumah Beast, Sebastian yang cemas sudah berkali-kali ingin mencarinya tapi di halangi oleh Beast.

    Saat ini, Ciel tengah beristirahat lebih tepatnya terbaring di sebuah kastil tua di dekat pegunungan utara yang terlapisi salju. Apa alasan dia di sana?

    Mengumpulkan bidak-bidak mungkin.

    Dalam ruangan yang temaram dan luas yang dipenuhi dengan bunga mawar hitam yang didapat dari pekarangan kastil itu Ciel terbaring, sibuk memikirkan hal yang tak bisa ia lupakan, mengenai apa yang ia lihat ketika terakhir kali bangun dari tidurnya di rumah Beast. Ia melihat samar-samar sebuah kilasan masalalu yang mungkin terjadi beberapa jam sebelumnya. Walau hanya setengah tapi Ciel tahu jelas kenangan apa yang terlihat di sana. Bercinta. Jelas dalam penglihatanya, sosok Sebastian yang tengah bercinta dengan wanita itu dan entah atas dasar apa Ciel merasa sakit di dadannya. Ini pertama kalinya Ciel merasakan hal seperti ini, baik dia maupun Raja Utara belum pernah merasakan hal ini sebelumnya. Kenapa ia bisa mengetahui mengenai masa lalu Raja Utara? Itu karena entah sejak kapan ia merasa bahwa masa lalu Raja Utara itu adalah masa lalunya sendiri. Seolah menjelaskan bahwa dirinya lah Raja Utara itu sendiri bukannya pengganti Raja Utara.

    Tok…tok..tok..

    Ketukan pelan terdengar dan menyadarkan Ciel dari lamunannya, perlahan ia bangkit dari tidurnya dan terduduk di atas ranjang King size-nya.
    “Masuk.” Ujar Ciel pelan tapi tentu bisa di dengar oleh mahluk yang berada didepan kamar sana.
    Perlahan pintu terbuka tanpa menimbulkan suara. Sesosok lelaki berambit putih panjang datang membawa nampan yang berisi makanan.
    “Makan siang anda My Lord.” Ujar sosok itu yang ternyata ‘Tackky mendorong masuk troly dengan makan siang dan beberapa cemilan.
    “Undertaker-“ ujar Ciel pelan memanggil sosok yang ternyata nama asli dari ‘Tackky.
    “Ya. My Lord?” jawab Undertaker sambil menghidangkan makan siang di meja dekat Ciel tertidur.
    “Berikan aku data seluruh kaum kita yang tersisa secepatnya. Aku tunggu hingga makan siang ini selesai.” Ujar Ciel tegas dan penuh wibawa memperlihatkan kekuatannya sebagai seorang Raja dari Utara.
    “Yes, your Highness. hihhihihi” ujar Undertaker  lalu menghilang dari hadapan Ciel.
    Selama kepergian Undertaker, Ciel tampak menyantap makan siangnya dengan tenang. Terkadang ia merasa bingung mengenai eksistensinya saat ini. Apakah ia tetap seorang malaikat atau ia merupakan salah satu dari ribuan jenis Iblis di dunia ini.
    Setahunya, iblis dan malaikat tak bisa-perlu- memakan makanan manusia, mereka juga tak perlu tidur. Tubuh mereka memerlukan sumber makanan yang berbeda dengan manusia, tapi kenapa saat Undertaker menghidangkan makanan manusia ini padanya ia tampak biasa saja dan malah menikmati hidangan ini walau jujur ia merasa makanan ini tidak ada rasanya dalam artian hambar.

    Bertepatan dengan habisnya makanan yang di sajikan oleh Undertaker, terdenar ketukan halus dari arah pintu.
    Tok…tok…tok…
    “Masuk.”ujar Ciel sambil sedikit membersihkan sisa makanan yang menempel di wajahnya. Tak lama kemudian, sosok laki-laki bersurai putih yang kita kenal sebagai ‘Tackky a.k.a Undertaker masuk membawa sebuah gulungan kertas yang diikat dengan pita hitam tak lupa sebuah mawar hitam turut terikat di dalamnya
    “Hamba tadi sudah meminta bantuan pada Lady D. Beliau memberikan surat ini kepada anda Yangmulia.” Ujar Undertaer seraya menyerahkan surat gulungan itu yang langsung di buka oleh Ciel sementara dirinya membersihkan meja dari alat-alat bekas Ciel. Terlihat deretan tulisan rapi dengan tinta merah kehitaman seperti darah yang mengering tercetak diatas kertas kekuningan, tak lupa ukiran sulur bunga mawar membingkai surat itu disisinya, membuat surat itu tampak elegan dan terlihat berkelas.


    “To ; King of North
    .,.
    Aku senang mendengar kau baik-baik saja di dunia manusia.
    Aku minta maaf karena tak bisa membantumu dalam penyerangan beberapa tahun yang lalu itu.
    Saat itu aku sedang berada dalam kondisi yang tak memungkinkan untuk bertarung.
    Kau pasti tahu sendiri bagaimana keadaan tubuhku inikan!?
    .,.
    Aku dengar dari Undertaker kau membutuhkan bantuan dalam rencana merebut dan membangkitkan kembali kerajaanmu.
    Aku dengan senang hati akan membantumu.
    Akan aku kirimkan orang-orang terbaik yang kumiliki dan tentunya mereka dapat dipercaya.
    .,.
    Baiklah, kurasa cukup sampai disini dulu.
    Bila kau membutuhkan bantuan lagi, jangan sungkan-sungkan untuk meminta padaku.
    Kau sudah kuanggap sebagai adikku sendiri.
    Jadi, aku tunggu surat undangan perayaan berdirinya kembali Kerajaan Utara.
    Sampai jumapa.
    .,.
    Salam sayang ; Lady D”

    Begitulah isi surat dari ‘Lady D’ yang tentunya mambuat Ciel merasa senang. Diserahkannya kembali surat itu kepada Undertaker yang langsung ia simpan disalam kantong jubahnya.
    “Lalu, berapa jumlah kaum kita yang tersisa?”tanya Ciel kemudian setelah menyenderkan punggungnya pada sandaran kursi yang empuk.
    “Ada beberapa kaum kita yang selamat, kebanyakan mereka adalah kelas ‘Outcast’. Tampaknya setelah kita di serang bangsa Werewolf, mahluk-mahluk rendahan itu menjadi tebebas dan lepas control. Banyak dari mereka menyerang manusia dan mengakibatkan banyak kerugian bagi pihak mortal tersebut. Yang berikutnya adalah kelas ‘Alter’. Karena banyak kelas ‘Slave’ yang kehilangan ‘Tuan’ –nya. Itu otomatis membuat mereka berubah menjadi ‘Alter.’ Ada beberapa dari dari kelas ‘Sleve’ yang kehilangan ‘Tuan’-nya lebih memilih untuk mati sehingga jumlah mereka menjadi menyusut. Lalu untuk kelas ‘Origin sendiri jumlahnya tak banyak yang dapat hamba temukan. Kemungkinan mereka memilih bersembunyi atau menjalani hidup baru mereka dan berbaur dengan manusia mengingat kelebihan-kelebihan yang dimiliki kelas ‘Origin’ tersebut-“
    “Berbaur dengan manusia? Apa ada mahluk kegelapa yang bisa melakukan itu?”tanya Ciel heran karena menurut buku yang ia baca dulu saat di dunia langit, kaum iblis tak pernah bisa berkeliaran di siang hari maupun berbaur dengan manusia.
    “Hihihihi. Jangan bilang anda lupa dengan ras anda Yangmulia. Jangan bilang pula bila anda lupa dari kelas apa anda berasal, hihihiihi”
    “A-aku tahu, bila aku ini adalah Vampire tapi aku tak begitu ingat dengan kelas-kelas yang ada pada ras ini.”
    “Hihihi, sepertinya ini akan memakan waktu yang cukup lama. Tapi ketahuilah, anda adalah Vampire kelas ‘Origin’ satu-satunya yang diakui sebagai Raja oleh Lady D, dan anda adalah Vampire ‘Origin’ satu-satunya yang paling berkuasa di dunia bawah. Hihiiihihi.”
    “Aku di akui oleh Lady D? memangnya Lady D itu sehebat itu kah?”
    “Hihihi, Lady D adalah Vampire bangsawan tapi bukan Vampire. Beliau adalah kelas ‘Salvation’, kelas yang keberadaannya bisa diterima didua dunia tanpa merusak keseimbangan dunia itu sendiri. Namun justru kelas itulah yang paling mengerikan. Hihihihi.” Jelas Undertaker.
    “Lalu, berapa jumlah ‘Salvation’ yang tersisa?”
    “Sejak awal jumlah Salvation memang sedikit, bahkan lebih sedikit daripada Origin, dan mereka semua kini menjadi bagian dari kelompok Lady D. Beliau juga memiliki beberapa kelas Origin dari yang paling bangsawan sampai yang biasa. Tentu mereka semua kuat dan juga setia pada Lady D, jadi sulit meminta mereka untuk memihak kita kecuali kita mendapatkan izin dari ‘Tuan’ mereka dalam kasus ini ‘Tuan’ mereka adalah Lady D sendiri. Tapi kita beruntung, ‘Wanita’ itu mau membantu kita, jadi kemungkinan kita menang sangatlah besar. Hihihi.”
    “Baiklah aku mengerti. Tugasmu berikutnya adalah pergi ke ibukota dan laporkan padaku selengkap mungkin terutama rencana-rencana yang kemungkinan akan di lakukan oleh Ratu beserta putranya.” Ujar Ciel bangkit dari kursinya dan berjalan menuju jendela memperhatikan butiran salju yang jatuh perlahan dari langit gelap, menumpuk di atas tanah mengubah warna coklat menjadi putih beku.
    “Hihihii~ kalau boleh hamba tahu. apa alasa anda memerintahkan hamba melakukan tugas itu Yangmulia? Apakah anda masih memperdulikan manusia itu?”ujar Undertaker yang berdiri tepat di belakang Ciel dengan wajah penuh kecurigaan.
    “Kau keberatan akan tugas yang ku berikan Undertaker!?” tanya Ciel pelan tapi dapat terlihat aura kegelapan yang penuh akan rasa tidak suka keluar dari tubuhnya.
    “Hihihihi~ hamba hanya ingin tahu yangmulia.”
    “Alois Vinch Phantomhive. Kau tau siapa dia?”
    “Hihihih! Ya, hamba tahu Yangmulia. Menurut kabar angin yang hamba dengar. Dia adalah malaikat kesayangan God of East, si pak tua Tanaka. Dia adalah anak dari Vincent Phantomhive dan Rachel Phantomhive, dia juga merupakan kakak anda di masa anda sebagai malaikat di Negeri Langit. Apa hamba benar?”
    “Hn. Lalu?”
    “Hihihi~ kabar terakhir yang hamba dengar adalah Alois di perintahkan turun ke dunia untuk membasmi kaum Iblis yang melakukan kekacauan di dunia dengan code name ; Alois Tracy. Dan kemungkinan besar kaum Iblis itu adalah kaum kita yang mengacau karena kehilangan kendali dari ‘si pengendali’.”
    “Kau benar. Oleh karena itu aku ingin kau memantau Ibu Kota karena Alois sekarang ada si Istana dan membantu pihak Ratu dan putranya untuk merebut kekuasaan di Istana. Apapun yang di rencanakan oleh Alois, pasti akan aku gagalkan. Selain itu, aku takkan membiarkan dia seenaknya membunuh kaum ku. Jadi, lakukan peritahku Tacky!”
    “hihihiii~ baiklah Yangmulia. Hamba permisi.” Ujar sosok itu lalu menghilang dari hadapan Ciel meninggalkan beberapa helai bulu burung gagak yang jatuh di atas lantai. Sementara Ciel kembali memandangi salju yang turun perlahan di luar sana.

    ―――Lady ‘D―――

    Di tengah hutan cemara yang lebat yang di tutupi oleh tumpukan salju, tampak seorang pemuda yang tengah berjalan tertatih-tatih menuju arah selatan. Seingatnya beberapa jam yang lalu ia masih berjalan di tengah hutan yang tak begitu lebat dan penuh pepohonan hujau dan tanah kecoklatan yang hangat. Tapi kenapa ia sekarang bisa terjebak di dalam hutan yang lebat di tambah lagi saat ini tengah terjadi badai salju?
    Panggil saja pemuda yang tersesat itu Sebastian. Untuk yang kedua kalinya dia harus terjebak dalam badai salju, bedanya saat ini ia tengah sendirian tanpa malaikat penyelamatnya,
    Masih jelas dalam ingatan Sebastian, kira-kira dua hari yang lalu ia telah membuat Ciel –malaikatnya- marah dan pergi-kabur- tanpa di ketahui keberadaannya hingga sekarang. Setelah kepergian Ciel itu, ia telah merenung dan mengetahui letak kesalahannya. Dia tak seharusnya berkata kasar dan mengatur malaikat itu, ia telah berjanji takkan mengekangnya seperti yang ia lakukan pada bawahan-bawahannya yang lainnya karena Ciel bukanlah bawahannya. Setelah menunggu selama dua hari dan Ciel tak kunjung kembali, ia lalu memutuskan untuk melanjutkan perjalanan kembali sambil menanyakan keberadaan Ciel di perjalanan kepada orang-orang yang di temuinya. Tapi, jangankan menanyakan informasi mengenai Ciel, dia bahkan tak menemukan satu orangpun yang bisa di tanyakan hingga saat ini.

    Lalu, bagaimana dengan keadaan Beast?

    Saat ini wanita itu tengah menjalani keseharianya dengan normal dan sambil berharap bahwa ia akan mengandung anak Sebastian yang akan bisa mengantarnya memasuki istana. Tapi tampaknya takkan berjalan dengan lancar. Karena saat ini Beat sedang memetik buah-buahan di hutan belakang rumah dan tepat di dekatnya terdapat tunas baru bunga mawar hitam ‘milik’ Ciel.

    ―――Lady ‘D―――

    Di Ibukota kerajaan Leviath, tepatnya di dalam Ballroom Istana tempat singgasana Raja berada tampak seorang wanita dengan Rambut pirangnya yang ikal dan mata shappire terangnnya tengah menduduki singgasana Raja di saksikan oleh para Mentri dan yang lainnya. Di sampingnya tampak seorang pemuda bermata gold dan berkacamata tengah berdiri di temani dengan seorang pemuda berparas manis berambut pirang pendek dengan mata shappirenya.
    “Yang mulia, kami menunggu titah anda untuk menghadapi perang dengan kerajaan Filiann.” Ucap Demiann, seorang lelaki paruh baya.
    “Aku tahu. untuk sementara ini kalian perketat penjagaan di perbatasan kerajaan dan siap siagakan pasukan di masin-masing pintu masuk ibukota. Lalu siapkan beberapa pasukan untuk mencari Pangeran Sebastian di wilayah utara. Claude, kau kuberikan wewenang khusu untuk melaksanakan tugas itu. Semua keputusan nantinya ada di tanganmu. Kau mengerti!?”
    “Mengerti ibunda.”

    Usai seluruh perintah telah di sampaikan Ratu pun pergi dari Ballroom istana di ikuti oleh Claude, Alois dan para dayang di belakangnya.

    ―――Lady ‘D―――

    Malam hari yang di terangi oleh sinar bulan purnama tanpa ada satupun mega yang menghalangi. Disebuah kamar yang merupakan salah satu bagian dari Istana Timur, kamar yang di dominasi warna emas itu tampak temaram karena hanya di terangi cahaya bulan yang masuk dari jendela yang tak tertutup tirai. Tampak diatas ranjang king size yang terlihat berantakan sesosok lelaki berambut hitam tengah terbaring tanpa sehelai benangpun menutupi tubuhnya. Disekitar tempatnya berbaring tampak jejak-jejak basah cairan yang berbau ‘khas’ yang dapat menjelaskan kejadian apa yang terjadi sebelumnya di ruangan itu.
    Sementara itu, di dekat jendela tampak sesosok pemuda brambut blonde dengan mata shappire cerahnya tengah memandangi bulan yang sedang bersinar terang. Tangannya memeluk erat tubuhnya sendiri yang tak berbusana dan penuh bercak merah. Beberapa tetes cairan mencurigakan tampak keluar dari bagian selangkangan belakangnya yang akhirnya jatuh ke lantai.
    “Bagaimana Hannah?”ujar sosok pemuda pirang tersebut pada ruangan yang sunyi.
    “Sesuai dengan rencana. Arakhne* setuju memberikan kita bantuan tapi sebagai gantinya, ia menginginkan jantung Raja Utara sebagai imbalannya.” Jawab seorang wanita bergulit kecoklatan berambut putih panjang dengan mata biru gelap berpendarnya yang tiba-tiba muncul dari kegelapan di sudut ruangan.
    “Lalu bagaimana dengan ‘Anjing-anjing bulan purnama’ itu?”
    “Mereka sepertinya tidak mau memihak anda maupun lawan anda Danna-sama. Mereka lebih memilih berdiri sendiri dan menguasai dunia kegelapan sendirian tanpa campur tangan bangsa lain.”
    “Khukhukhukhu~ mereka kira diri mereka cukup kuat untuk bisa melawanku? Tapi, mungkin lain ceritanya jika yang mereka lawan itu antek-antek Raja Utara.” Ujar Alois-pemuda berambut pirang itu- sambil menempelkan telapak tangan kanannya di kaca jendela seolah-olah hendak menggapai bulan di luar sana.
    “Hamba dengar bahwa pihak Raja Utara berhasil mendapatkan bantuan dari Lady ‘D.”
    Prakkk.
    Terdengar suara retakan dikaca tempat Alois menempelkan telapak tangannya. Jelas sekali dia tidak suka dengan laporan yang dibawakan oleh bawahannya itu.
    “Maafkan hamba Danna-sama.”ujar Hannah sembari membungkukkan badannya dalam-dalam.
    “Hemm~ Lady ‘D ya? Aku pernah dengar cerita-cerita dongeng mengerikan tentang aksi kekejamannya dimasa lalu. Siapa sangka mahluk seperti dia benar-benar ada di dunia ini dan tersembunyi didalam kegelapan sanpai-sampai para malaikat tak dapat menemukannya dan mengira bahwa dia hanyalah bagian dari dongeng pengantar tidur atau penambah semangat.”
    “Kisah kekejaman Lady ‘D memang menjadi cerita turun temurun bagi kaum Iblis, tapi hamba tidak tahu bahwa cerita itu akan sampai ke wilayah Dunia langit, Danna-sama.”
    “Ahh~ itu hanya cerita dongeng yang ada di perpustakaan asrama calon malaikat penjaga, hanya untuk penambah semangat bagi para calon penjaga yang hampir kehilangan semangat juangnya. Jadi cerita mengenai ‘wanita’ itu benar-benar nyata?”
    “Ya, Danna-sama.”
    “Juga tentang penyerangan yang dulu pernah dilakukan kaum Exorcist ke Dunia Kegelapan dan berhasil di tahlukkan ‘wanita’ itu sendirian hanya dengan berbekal sebilah katana?”
    “Ya, Danna-sama. Itu adalah legenda yang diceritakan turun temurun dari seluruh kaum iblis kepada anak-anaknya. Legenda tentang iblis yang menyelamatkan Dunia Kegelapan dengan membantai seluruh pasukan Exorcist hanya dengan berbekal sebuah katana hitam.”
    “Lalu, kenapa keberadaannya selama ini tak diketahui? Harusnya dialah yang menjadi Raja di Dunia Kegelapan kan?”
    “Hamba kurang tahu Danna-sama. Tapi menurut isu yang hamba dengar. Beliau tak tertarik akan kekuasaan dan lagi hamba dengar sejak pembantaian itu berakhir tubuh beliau mengalami penurunan kondisi karena banyaknya mantra-mantra suci dan sebagainya mengenai tubuhnya. Jadi kemungkinan bahwa beliau selama ini memulihkan kekuatannya sangatlah besar.”
    “Jadi, kenapa sekarang ‘dia’ malah muncul dan memberikan dukungan kepada Raja Utara itu?”
    “Lady ‘D dan Raja Utara berasal dari satu ras, Danna-sama.”
    “Ras apa?”
    “Ras Vampire, Danna-sama.”
    “Hehh! Para Lintah ternyata. Mengenai Arakhne, kenapa mahluk itu menginginkan jantung Raja Utara?”
    “Keabadian dan Kekuatan besar. Di katakana dalam buku kumpulan sihir hitam. Siapapun mahluk yang berhasil memakan jantung keturunan inti para Raja Utara, mereka akan memiliki kekuatan besar sebagai penguasa Dunia Kegelapan dan Dunia manusia juga memiliki keabadian yang dapat menandingi keabadian Tiga Dunia*.”
    “Dan Arakhne menginginkan itu. Hemmm~ menguasai Dunia Kegelapan sih boleh saja tapi hanya satu orang yang boleh menguasai Dunia Langit dan Dunia Manusia, yaitu aku.”
    “Tapi, kita terlanjur berjanji memberikan jantung Raja Utara padanya bila kita berhasil, Danna-sama.”
    “Janji kan bisa di ingkari hemm~?”
    “Kaum iblis tak boleh dan tak bisa mengingkari janji yang di buat oleh sesama iblis. Itu adalah etika yang di anut seluruh kaum iblis di dunia ini.”
    “Yang iblis itu kan kau dan bawahanmu, bukan aku. jadi aku berbohong pada iblis pun tak masalah.”ujar Alois sambil menyeringai yang dapat di lihat jelas oleh Hannah dari pantulan kaca.
    “Kalau boleh hamba tahu. apa sebenarnya tujuan atau keinginan anada Danna-sama?”tanya Hannah sopan, takut-takut membuat majikannya murka.
    “Menguasai Dunia Langit dan secara tidak langsung juga akan berpengaruh pada Dunia Manusia.”
    “Hanya itu?”
    “Tentu saja tidak. Ciel kakakku terjebak di dunia busuk ini, dan aku ingin dia menderita seumur hidupnya. Aku akan menguasai Dunia Langit dan menjadikan Ciel sebagai buronan yang telah menghianati kaum Malaikat dengan bersekutu dengan iblis. Lalu akan ku buat keberadaan Ciel di tolak oleh seluruh mahluk di Tiga Dunia. Khukhukhukhu~ dia akan merasakan balasanku karena telah berani terlahir ke dunia dan berani menghalangiku untuk menjadi satu-satunya yang di lahirkan.”
    “Jadi, semua berjalan sesuai dengan rencana anda, Danna-sama?”
    “Ya, tentu saja. Termasuk penyerangan para monster ke Dunia Langit beberapa ribu tahun yang lalu.”

    -flasback-
    Di sebuah kamar mandi di kediaman seorang malaikat yang merupakan teman dari Alios, tampak Alois tengah berbicara sendirian di ruangan itu.
    “Bagaimana Hannah? Apa kau sudah menyiapakan iblis-iblis rendahan itu di pintu gerbang utama Dunia Langit?” ujar pemuda berambut blonde yang kita kenal dengan Alois pada sebuah cermin kecil berbentuk bulat di tangannya.
    “Ya, Danna-sama. Mahluk-mahluk itu telah bersiap di posisinya, mereka tinggall menunggu perintah dari anda. Bagaimana dengan penjagaan di pihak sana Danna-sama?” terdengar suara seorang wanita dari arah cermin di genggaman Alois yang tampaknya itu adalah suara Hannah dari sebrang cermin.
    “Hemm~ tenang saja, mereka sudah melemah karena mantara yang aku berikan pada mereka secara diam-diam siang tadi. Aku sudah memberikan sihir pada gerbang utama, serangan dari mahluk-mahluk itu pasti bisa dengan mudah menghancurkan gerbang itu.”
    “Apa itu takkan membahayakan posisi anda, Danna-sama?”
    “Tenang saja, sihir yang ku gunuakan tidak akan mudah di lacak, karena itu sihir tingkat tinggi yang aku pelajari dari buku-buku di perpustakaan rahasia milik ayahku.”
    “Baiklah, sesuai rencana mereka akan menyerang beberapa menit lagi, Danna-sama.”
    “Hnn~ kau urus sisanya Hannah.”
    “Baik Danna-sama.”setelah kalimat itu selesai terucap, Alois segera membanting cermin itu ke lantai dan pecah berkeping-keping selanjutnya melebur menjadi debu.
    “Bukti telah di hapuskan.”ujar Alois dibarengi dengan seringai licik di wajahnya. “Ciel, kali ini akan ku pastikan kau akan mati.” Lanjutnya lalu mulai melangkah menuju ruang tamu kediaman temannya. Tepat dengan sampainya Alois di ruang tamu kediaman temannya Lonceng pertanda bahaya di pusat Kota berbunyi dengan kencang.

    -end flashback-

    Alois P.O.V

    Aku kira malam itu dia akan mati di mangsa monster-monster itu, tapi nyatanya dia berhasil melawan dengan kekuatan yang tak aku ketahui sumbernya. Yang pasti itu bukanlah kekuatan kaum Malaikat, tak ada satupun malaikat yang bisa membunuh secara membabi buta seperti itu, dan lagi saat itu matanya berwarna merah menyala layaknya mata kaum iblis. Huhh~ mau dia mati atau tidak saat itu, yang penting saat ini akan ku pastikan kau akan mati Ciel, mungkin bersama dengan Pangeran Manja majikanmu itu. Khukhukhukhu

    Alois P.O.V end
    “Kau boleh pergi Hannah. Kabari aku perkembangan Dunia Kegelapan besok malam pada waktu yang sama.”ujar Alois lalu berjalan perlahan menuju tempat tidur dan membaringkan tubuhnya di sisi Claude yang tengah tertidur pulas.
    “Baik Danna-sama.” Ujar Hannah lalu menghilang di telan kegelapan setelah menyelimuti tubuh Alois yang tertidur terlebih dahulu.

    -TBC-

    Leave a Reply

    Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

  • Copyright © 2013 - Hyperdimension Neptunia

    My Fanfiction - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan