• Posted by : Yuuki Selasa, 09 Januari 2018

    FROZEN HEART
    Ayuni Yuukinojo
    Frozen & ROG not mine
    Warning : lama update. OOC. Dark Elsa.
    "Merebut Anna"

    Seminggu berlalu, Anna tak kunjung kembali. Kerajaan masih dipenuhi salju dan beberapa monster salju tampak mulai memasuki wilayah perkotaan. Monster itu berkeliling menakuti para warga. Hans dan Duke Weselton berkali-kali berusaha melawan monster- monster itu tetapi gagal karena monster itu memiliki regenerasi yang cepat. Beberapa mahluk salju kecil berbentuk marsmelow sering tampak berkeliaran di kota, para anak-anak akan sangat senang bermain dengan mereka, namun akan berlari ketakutan jika monster salju besar yang bertugas sebagai penjaga datang.
    Para warga cemas. Bahan makanan semakin menipis dan anak-anak mulai terserang demam tinggi karena tidak terbiasa dengan dingin yang berkepanjangan. Berhari-hari berlalu tak kunjung ada perubahan. Walau bahan makanan menipis, setiap seminggu sekali para raksasa es akan datang dengan kereta salju penuh dengan bahan makanan yang cukup menyuplai kota selama seminggu. Pangeran Hans dan Duke Weselton yang bekali-kali mencoba menyerang istana es milik Ratu Arendel ditangkap dan dikurung didalam istana kerajaan Arendel dengan pagar es tinggi membatasi dan para raksasa es dijaga di setiap sudut.
    Sementara itu jauh diatas gunung utara tempat istana es berada, Ratu Elsa tengah duduk disinggasananya dengan setengah wajahnya yang tertutup topeng es indah berkilau. Matanya terpejam, memata-matai wilayah luas istana esnya. Sementara tak jauh dipinggir ruangan, sang adik Anna terkurung dalam kristal salju tebal dengan jantung yang masih berdetak pekan.
    .
    .
    3 Tahun Kemudian
    Santa menatap sebuah negara pada replika dunia yg perlahan mulai kehilangan cahayanga. Sejak tiga tahun lalu negara itu terus menerus kehilangan harapan. Ada sesuatu yg menjadi penyebab dari kejanggalan itu. Santa memanggil semua para guardian berkumpul meminta pendapat mereka akan kejadian aneh tersebur. Setelah berdiskusi dan mengamati iklm negara tersebut maka diputuskan bahwa Jack Frost lah yang akan menyelesaikan masalah tersebut. Tanpa menunggu lama Jack Frost segera meninggalkan ruang pertemuan tersebut dan dengan bantual bola sihir milik Santa, Jack terbang menuju Negeri Arendel. Tak sampai semenit kepergian Jack Frost, Sang Bulan muncul mengirimkan petunjuknya.
    .
    Jack menatap hamparan salju putih yang menyelimuti negeri Arendel. Salju yang terus turun membuat semua tertimbun dalam dinginnya selimut putih yang menumpuk. Jack terbang mengelilingi Arendel, melihat hutan yang tertimbun salju. Ladang yang tak menghasilkan apapun. Danau dan laut yang membeku. Hingga khirnya ia tiba di kota Arendel, di kota itu ia melihat beberapa mahluk salju yang berkeliling namun ia hanya melihat sedikit manusia yang beraktifitas.
    Jack Frost mendarat dihalaman istana yang memutih.Tak jauh dari tempatnya ia melihat kerumunan lelaki tengah berdiskusi dengan suara keras, menyebut-nyebut nama Ratu Elsa yang merupakan seorang monster serta putri Anna yang menjadi tawanan dari sang Ratu. Mendekati kerumunan itu untuk mencuri dengar Jack mendapatkan info betapa mengerikannya sosok Ratu Elsa yang telah menguasai negeri Arendel selama tiga tahun dan bagaimana sang ratu jahat dengan kejamnya menyekap, Putri Anna adiknya sendiri. Dari kerumunan orang itu Jack mengetahui dimana Ratu Elsa itu berada. Dengan segera Jack terbang menuju pergunungan utara tanpa menyadari sosok hitam yang bersembunyi di atara bayangan bangunan kota. Bayangan itu memandang sosok guardian es itu dengan sengit sebelum akhirnya menghilang sambil tertawa jahat. Serta seekor burung hantu putih yang terus mengikutinya sejak kedatangan dirinya dikerajaan Arendel.
    Menyeselusuri hutan berselimut es Jack dibuat kagum dengan keindahan dibalik suhu dingin pegunungan utara ditambahlagi sekumpulan mahluk salju mungil yang berkeliaran dengan riang. Jack menginjakkan kakinya diatas tanah bersalju saat melihat sosok boneka salju tengan menari dan bernyanyi diantara kumpulan mahluk salju mungil.
    "Hei! Aku Olaf dan aku suka pelukan hangat." Sapa sosok boneka salju yg bernyanyi itu dengar riang. Boneka salju kecil yang tadinya mengerumuni sosok Olaf kini bersembunyi ketakutan dibalik tubuh Olaf sambil memandang Jack dengan penasaran.
    "Kau bisa melihatku?" Tanya Jack heran. Padahal orang-orang di kota tidak ada yang bisa melihatnya tapi sosok mahluk es didepannya ini malah dapat dengan jelas melihatnya.
    "Ya, Kenapa?" Jawab Olaf sambil memandang Jack yang kini sedang berjongkok menyamakan tinggi mereka.
    "Apa kau tahu diaman istana Ratu Elsa?"
    "Ya, kenapa?"
    "Bisa kau antar aku kesana?"
    "Ya, Tentu saja."
    Olaf menuntun Jack menuju pucak pegunungan utara yang berkabut diikuti oleh beberapa boneka salju mungil yang terus mengekori Olaf. Dalam perjalanan sosok boneka salju periang itu terus menceritakan kisahnya yang di ciptakan oleh Ratu Elsa dan betapa sukanya Olaf dengan musim panas. Dalam hati Jack meringis miris, mengingat Olaf akan meleleh dan lenyap jika terpapar panas matahari musim panas.
    Perjalanan mereka terhenti ketika tiba didepan sebuah istana es yang dipenuhi gundukan salju tapi saat mereka mulai melangkah lebih jauh gundukan salju itu mulai bergetar dan membentuk sosok monster salju mengerikan.
    "PERGI DARI SINI!" Raung monster-monster salju itu. Jumlahnya ada lima ekor. Tiga berjaga di depan anak tangga es sedangkan dua sisanya berjaga dipintu masuk kastil es. Kelima sosok monster itu menatap Jack dengan tajam. Mereka tidak bergerak sedikitpun dari posisi mereka hingga Jack mulai mengambil langkah.
    Ketiga monster itu mulai menyerang Jack dengan cakar tajam mereka yang terbuat dari bongkahan kristal es yang tajam. Dengan lincah Jack menghindari serangan mahluk-mahluk besar itu dan membekukan mereka hingga tak bisa bergerak. Saat tiga monster didepan jembatan telah habis dibekukan, dua monster lain yang berjaga di pintu masuk mulai meju menyerang. Dua monster itu melompat tinggi melewati jurang dan mendarat tepat didepan Jack. Tanpa menunggu lama monster itu menyerang Jack. Dua monster ini ternyata lebih kuat dari tiga monster sebelumnya karena dua monster ini masih bisa bergerak walau sudah dibekukan seperti tiga monster sebelumnya. Karena tidak bisa membekukannya maka Jack memutuskan untuk mendorong kedua monster itu hingga akhirnya jatuh kejurang yang gelap.
    "Wah kau hebat sekali. Ngomong-ngomong kau siapa?" Seorang pemuda tiba-tiba muncul dibalik tumpukan salju. Lelaki itu berjalan mendekat bersama rusa peluharaannya.
    "Kau bisa melihat ku? Aku Jack Frost. Kau siapa?" Tanya Jack heran.
    "Dia Sven dan itu rusa temannya Kristof." Seru Olaf dengan riang menunjuk dua sosok didepannya dengan tangan kurus dari rantingnya. Tanpa sadar jika dia terbalik memperkenalkan nama.
    "Aku yang Kristof dan ini temanku Sven!"
    "Itu yang aku bilang Sven~" ujar Olaf membenarkan. Kedua mahluk(?) didepan Jack itu terus berargumen melupakan sosok Jack yang metapa mereka dengan heran.
    "Jadi Sve- maksudku Kristof. Apa yang sedang kau lakukan disini?"
    "Ah benar. Aku sedang memata-matai Elsa." Ucap Kristof dengan bangga.
    "Memata-matai Elsa? Apa yang ingin kau lakukan? Bukannya Elsa itu seorang Ratu? Kau menyebut namanya dengan santai sekali."
    "Itu karena aku, Anna dan Elsa adalah sahabat sejak kecil."
    "Sahabat? Bisa kau ceritakan apa yang sebenarnya terjadi dengan negeri ini?"
    Kristof menceritakan pada Jack mengenai persahabatannya dengan Elsa dan Anna. Bagaimana hubungan mereka mulai merenggang sejak kematian mendiang Raja dan Ratu dan perubahan sikap Elsa. Ia juga menceritakan pertengkaran yang dialami Elsa dan Anna saat malam penobatan hingga kini Arendel dipenuhi salju sepanjang tahun.
    Setelah mengetahui cerita dari Kristof kini Jack memutuskan untuk menyelamatkan Anna terlebih dahulu sebelum memutuskan apa yang akan ia lakukan dengan sang Ratu salju Elsa.
    Jack dan Kristof perlahan-lahan memasuki istana es tersebut, Olaf dan Sven diminta menuggu didepan istana hingga mereka kembali.
    Jack memandang seluruh isi istana es itu dengan takjub, tak pernah ia kira ada orang yang bisa menciptakan bangunan seindah ini dengan kekuatan esnya.
    Jack menaiki tangga hingga tiba disebuah ruangan luas penuh pilar es. Di ruangan itu terdapat sebuah singgsana dari es dengan sebuah piral es dengan sesosok bayangan manusia didalamnya. "Itu Anna." Ucap Kristof menunjuk piral es yang tepat ada di samping kursi singgasana. Tanpa membuang waktu Jack dan Kristof bersaha mengeluatkan Anna dari bongkahan es tersebut. Dengan bantuan dari sihir salju milik Jack, Anna berhasil dikeluarkan namun saat mereka hendak keluar dari ruangan sebuah tembuk besar terbuat dari es tercipta didepan mereka. Diujung tembok itu tampak sosok Elsa yang tengah menatap mereka dengan sengit.
    "Kau bawa Anna pergi dari sini!" Seru Jack setelah sebelumnya berhail membuat jalan keluar untuk Kristof dengan sihirnya.
    Dua sosok pengendali es itu saling menatap dengan tajam sebelum akhirnya saling meluncurkan serangan. Jack dapat melihat ketakutan dan kegelisahan yang terpancar dari mata gadis didepannya ini. Dan setiap serangan yang dilancarkan gadis itu terkesan ragu-ragu. Tentu hal itu menguntungkan Jack dan membuat Elsa kewalahan hingga akhirnya tanpa Elsa sadari serangan Jack mengenai lampu kristal yang tepat berada diatas kepala Elsa. Lampu kristal itu terjatuh menjadi kepingan es tajam sementara Elsa pingsan tak sadarkan diri.
    TBC

    Leave a Reply

    Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

  • Copyright © 2013 - Hyperdimension Neptunia

    My Fanfiction - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan