Archive for Januari 2017

  • Empress of Uchiha Family 4

    0

    Fugaku POV
    Fugaku menatap wanita yang merupakan ibu dari menantunya itu melayangkan tangan kepada menantu pirangnya. Ia juga dapat mendengar seruan dari ayahnya yang menyokong tubuh menantunya yang limbung. Mata lelaki berusia 49 tahun itu memicing menatap wanita dari Haruno dengan garang. Ini pertama kalinya ada orang yang bersikap seenaknya didalam kediaman kekuasaannya.
    END Fugaku POV
    Empress of Uchiha Family
    .,.
    Ayuni Yuukinojo
    .,.
    ®Masashi Kishimoto
    .,.
    Pair: SasuNaru
    Warning: OOC, TYPO, Sakura Bashing, EYD Berantakan.
    Sakura menatap ibunya dengan tidak percaya, kedua tangannya menutupi mulut menghalau pekikan. Ditambah dengan mendengar seruan mengerikan Madara membuat jantung wanuta berambut merah muda itu berdetak kencang dan nafasnya terasa sesak. Tak sampai disana ia juga dibuat merasakan sakit yang amat sangat di hati ketika melihat suaminya Uchiha Sasuke meraih tubuh istri pertamanya dan mendekapnya dengan sangat erat.
    "Jaga sikapmu di kediaman ini Haruno!" Madara berucap lagi dengan tajam.
    "U-Uchiha-sama, saya tidak bermaksud bersikap buruk. Tapi pemuda jalang ini harus diberi peringatan! Berani-beraninya pemuda ini merusak kebahagiaan keluarga cucu anda! Pemuda ini harus di seret dan ditendang dari rumah ini sebelum dia semakin mencemari kediaman ini, Uchiha-sama."
    "Kaulah yang harus segera enyah dari rumah ini, Mebuki-san!" untuk pertama kalinya Sakura melihat wanita lemah lembut aerta anggun yang berstatus sebagai ibu mertuanya ini berseru dengan nada tinggi. Mata kelam wanita itu tampak menatap Mebuki dengan penuh amarah.
    "Apa maksud anda Mikoto-san!?" Ucap Mebuki tak terima, bagi dirinya yang harus enyah dari kediaman Uchiha ini adalah pemuda pirang yang masih berada dalam dekapan menantunya. "Sasuke-kun! Apa yang kau lakukan? Kenapa kau memeluk lelaki itu dihadapan istrimu sendiri!?"
    "Cukup Haruno-san! Sebaiknya kau segera pergi dari rumah ini."
    "Tidak Mikoto-san. Aku tidak akan pergi sebelum kau menguir pemuda jal-"
    "IBU CUKUP!" Sakura sudah tidak tahan. Dia tidak tahan melihat sikap ibunya yang keras kepala dan mempermalukan dirinya di hadapan para Uchiha. Ia tidak siap jika nantinya posiainya akan semakin buruk di mata keluarga Uchiha, padahal ia sudah dengan susah payah menarik perhatian suami dan ibu mertuanya."Kau kenapa Sakura?! Apa kau takut dengan pemuda rendahan ini? Apa pemuda jalang ini mengancammu? Kau tidak boleh lemah Sakura!? Orang yang merusak hubungan keluarga seseorang adalah orang yang paling rendahan. Aku yakin ibu lelaki inipun tak lebih dari seorang pelacur!"
    "Putrimulah orang ketiga dalam keluargaku Haruno!" Naruto menatap wanita yang dengan berani menaparnya itu. Wanita berambut kuning pudar dengan mata hijau muda itu menatapnya dengan tatapan direndahkan. Ia bisa membiarkan wanita ini menghinanya, tapi ia tidak akan memaafkan siapapun yang telah berani menghina ibunya. "Putri kesayanganmu ini lah yang menjadi orang ketiga dalam keluargaku! Suamiku menikahi putrimu hanya untuk mendapatkan keturunan!"
    "Ap-apa maksudmu!?"
    "Aku! Aku yang mengijinkan Sasuke untuk menikahi putrimu! Tanpa ijin dariku, putri kesayanganmu itu tidak akan pernah bisa menikahi Sasuke! Jadi sadari tempatmu!"
    Madara tau cucu kesayangannya ini bukanlah pemuda yang lemah. pemuda yang sejak berusia 15 tahun telah terjun dalam dunia bisnis keluarganya tidaklah lemah hanya karena sebuah tamparan. Tapi dia tetap tidak terima ketika mengetahui cucunya disakiti dan dihina didepan matanya sendiri.
    "Bohong! Kau pasti telah menjebak dan menghasut keluarga Uchiha agar mau menuruti perintahmu!" wanita Haruno itu sekali lagi hendak menerjang Naruto tetapi terhalangi Fugaku yang dengan segera mengambil posisi di antara Naruto dan Mebuki.
    "Sebaiknya kau segera kemasi barangmu dan pergi dari rumah ini! aku tidak akan menerimamu lagi sebagai tamu di seluruh kediaman Uchiha! Dan sampaikan kepada suamimu, sekali lagi aku mendengar kau menghina menantuku maka tak akan ada masa depan untuk perusahaan Haruno!"
    Wanita keluarga Haruno itu menatap dengan tidak percaya kepada kepala keluarga Uchiha. Dia Nyonya Haruno, Ibu dari menantunya di usir dari rumah yang menjadi tempat tinggal putrinya?
    "Yang benar saja Uchiha-sama. Kau mengusirku dan melarangku mengunjungi kediaman Uchiha sementara kau mengambil putriku sebagai menantumu! Ini merupakan penghinaan!"
    "Kalau begitu bawalah putrimu pergi. Tapi sekali dia meninggalkan keluarga Uchiha maka dia tidak akan pernah bisa kembali."
    "Baiklah! Sakura akan ikut denganku dan dia tidak akan pernah kembali ke rumah ini sebelum kalian para Uchiha memohon sambil berlutut dan pemuda rendahan ini dipermalukan didepan umum."
    "Silakan kau pergi dan bawa putrimu. Tapi ketika cucuku lahir, maka anak itu akan tumbuh besar dan hidup sebagai anggota keluarga Uchiha."
    "Aku tidak akan membiarkannya Fugaku! Anak yang ada didalam perut putriku adalah hak ku. Sakura ibunya, dia lebih berhak daripada kalian!"
    "Tapi berdasarkan perjanjian antara aku dan suamimu. Setiap anak berdarah Uchiha yang lahir dari rahim putrimu akan menjadi hak dari Putraku!"
    .
    Mebuki POV
    Mebuki meninggalkan kediaman Uchiha dengan merasa terhina. ia tidak tahu menahu mengenai perjanjian yang dilakukan suaminya dengan keluarga Uchiha. Harusnya ia dapat merebut kekuasaan Uchiha dengan anak yang di kandung Sakura. Tetapi karena perjanjian sialan itu rencananya untuk mengambil alih kekuasaan Uchiha terhambat. Ditambah lagi dengan sikap Sasuke dan Uchiha lainnya yang tidak memperdulikan posisi Putrinya.
    Sakura, putrinya yang ia manjakan sejak kecil lebih memilih bertahan di rumah itu ketimbang mengikuti ibunya. Mebuki takkan pernah memaafkan penghinaan ini. Ia akan pastikan para Uchiha itu bersujut dihadapnnya untuk meminta maaf dan pertolongan juga menyiksa pemuda pirang yang menjadi sumber dari kegagalan rencanya. "Danzo, aku membutuhkan bantuanmu~"
    Mebuki POV END
    .
    Kediaman megah itu sunyi sepeninggalnya Haruno Mebuki. Sakura hanya bisa menunduk dalam tak berani mengangkat wajahnya ataupun bergerak seincipun dari tempatnya duduk. Ia takut akan membangkitkan amarah Madara dan disalahkan atas perbuatan dan perkataan ibunya. Ia hanya bisa mengelus perutnya yang mulai membesar dengan sabar. Ia harus bertahan demi anak yang ada dalam kandungannya.
    "Sakura, sebaiknya kau kembali ke kamarmu dan beristirahat. Aku akan perintahkan pelayan untuk membawakan barang-barangmu." ujar Sasuke sambil memapah Naruto menuju lantai dua tempat kamar mereka berdua berada, diikuti oleh Madara dan Fugaku sementara Mikoto tengah mengambil air untuk mengompres wajah lebam Naruto.
    "Ayo, Sakura-chan. Ku antar ke kamarmu." kata Obito sambil membawakan beberapa barang Sakura yang dibantu oleh beberapa pelayan. "Lain kali jangan buat Paman Madara marah lagi ya. Akhir-akhir ini dia memang sedikit melembut karena akan memiliki cicit. Tapi bukan berarti sifat kerasnya sudah hilang." Obito berucap sambil menuju kamar Sakura yang terletak beberapa kamar dari kamar Naruto. Ia meletakkan barang bawaannya di atas kasur berseprai peach. "Dan sampaikan pada ibumu untuk berhati-hati dalam bertuturkata dan berprilaku, Uchiha tidak akan memaafkan siapapun yang telah menghina keluarganya."ucap Obito sebelum menutup kamar tersebut dengan pelan.
    .
    Naruto merebahkan diri di kasurnya dengn lemas, sementara Sasuke tengah menyelimuti pemuda pirang itu hingga sepinggang. Tak jauh dari posisi mereka, Madara dan Fugaku menunggu Mikoto yanghendak mengompres pipi Naruto yang mulai bengkak dan memar.
    "Jangan sampai hal ini diketahui oleh Minato apalagi Hashirama. Aku tak mau Hashirama menggunakan hal ini sebagai alasan untuk merebut Naruto." Madara menatap putranya dari ujung mata.
    "Hn. Aku juga tidak mau Minato mengamuk dan mengatakan kita tidak becus menjaga putra kesayangannya. Soncomplexnya benar-benar menyusahkan bila sudah kumat."
    "Bagaimana hasil pemeriksaan Naru-chan tadi Sasuke?" Obito masuk dengan tangan penuh dengan bawaan, dibelakangnya para pelayan juga mengalami hal yang sama.
    "Perkembangannya tergolong normal untuk bayi yang di kandung seorang lelaki. Bulan depan kami akan cek-up kembali untuk mengetahui jenis klaminnya. Rencananya aku akan membawa Sakura ikut juga." usia kandungan Naruto telah memasuki 23 minggu, sementara Sakura tengah memasuki usia 18 minggu.
    "Usia 23 minggu berarti sudah bisa mendengar ya. Naruto, Sasuke sering-seringlah ajak dia bicara dan perdengarkan musik klasik." Nasehat Mikoto sambil mengelus kepala Naruto pelan. "Kalian akan cekup di mana minggu depan?"
    "Rencananya di tempat Tsunade-baa-chan. Sekalian persiapan untuk proses persalinan nanti. Orochi-ojii-chan juga akan datang."jawab Naruto sambil berusaha mendudukkan diri di atsa kasurnya, ingin minum.
    "Apa tidak apa-apa Sakura ikut?" Madara mendudukkan dirinya di sofa dekat jendela, lelaki tua itu tampaknya lelah berdiri.
    "Tak apa. Disana ada Sizune-nee yang akan menangani Sakura, kudengar Kabuto juga akan datang." pemuda pirang itu kembali merebahkan dirinya setelah puas meminum air.
    "Kita akan mengadakan perayaan setelah mengetahui jenis klamin bayi kalian, sekaligus penentuan nama." Ucap Madara dengan semangat, tampaknya dia sudah tidak sabar untuk menimang cicitnya.
    TBC
    Struktur keluarga Uchiha, Uzumaki dan Senju. maaf jika ada kekurangan.
  • Empress of Uchiha Family 3

    0



    Fase yang paling menyiksa saat istri hamil adalah saat fase ngidam dan Sasuke harus menghadapi dua istri yang sama-sama mengalami fase ngidam. Entah dia harus bersyukur atau tidak karena hal-hal yang diinginkan Naruto tidak aneh-aneh dan tidak harus Sasuke yang nmemenuhi permintaannya. Keinginan pemuda pirang penyandang nama Namikaze-Uchiha itu kebanyakan menimpa Madara Uchiha si Kakek -mantan kepala keluarga Uchiha- dan lelaki tua itu tampak sangat senang memanjakan Naruto dibantu oleh Hashirama, terkadang Uzumaki Arashi ayah dari Kushina jyga ikut memanjakan cucu mereka satu-satunya itu. 
    Sementara Naruto tampak lebih lengket dengan Madara. Sakura tampak memanfaatkan masa ngidamnya untuk memonopoli Sasuke ‘Ini keinginan bayi kita’ katanya setiap Sasuke hendak menolak dan pada akhirnya Sasuke memang tidak bisa menolak. Ia tidak mungkin mengacuhkan calon bayinya hanya karena tidak ingin begitu dekat dengan Sakura. Namun terkadang akan ada saat dimana Sasuke akan ditarik dengan kencang oleh istri-istrinya.  
  • Copyright © 2013 - Hyperdimension Neptunia

    My Fanfiction - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan