Archive for Oktober 2016
Empress of Uchiha Family 1
0
Empress of Uchiha Family
†††
By : Ayuni Yukinojo
†††
Naruto © Masashi Kishimoto
†††
Pair : SasuNaruto
Warning :
Typo, OOC, EYD berantakan, Shonen-ai,
Judul tak
sesuai dengan cerita –mungkin-
Hari ini Naruto menjadi korban ke-egoisan suaminya. Pernikahan
yang telah ia jaga selama 3 tahun harus dikotori dengan kehadiran orang ketiga
dalam rumah tangganya. Dengan alasan menginginkan keturunan, lelaki berdarah Uchiha
itu meminta ijin untuk menikah lagi setelah sebelumnya menggempur tubuhnya
semalaman. Naruto tidak dapat menolak mengingat sang suami meminta dengan nada
penuh permohonan. Ia juga tak dapat terus-menerus melihat ibu dan ayah
mertuanya menatap setiap bocah yang lewat didepan kediamannya dengan wajah
sendu.
Maka
tepat sebulan setelah si bungsu Uchiha memohon, pernikahan itu dilakukan. Kali
ini hanya dihadiri oleh empat keluarga saja. Keluarga mempelai wanita, Haruto.
Keluarga mempelai lelaki, Uchiha dan Uzumaki serta Namikaze yang merupakan
keluarga Naruto.
Sebelum
pernikahan dilakukan, tepatnya sehari setelah Naruto menyetujui permohonan Sasuke,
pertemuan besar antar keluarga terjadi. Kakak Naruto, Kurama yang turut hadir
sampai menghantam wajah Sasuke dengan tinjunya karena mendengar permintaan Sasuke.
Sementara Mikoto, ibu dari para pemuda Uchiha hanya bisa menangis. Menangisi
menantu kesayangannya karena harus menjadi korban dari keegoisan dari suaminya
dan merasa bersalah karena dia dan suaminya juga menjadi salah satu alasan
kenapa Naruto menyutujui pernikahan Sasuke.
Perang
emosi antar ketiga keluarga (yang ikut pertemuan adalah keluarga Uchiha,
Namikaze dan Uzumaki) itu akhirnya berakhir setelah Naruto angkat bicara dan
berhasil menenangkan seluruh peserta rapat. Dengan senyum lembut namun terlihat
sangat sendu itu Naruto menenangkan seisi penghuni ruangan dan mengambil
keputusan bahwa ia setuju mengenai pernikahan ini. Saat itu Sasuke hanya bisa
menatap sang istri denga tatapan bersalah, dan penuh rasa terimakasih.
Naruto
menatap suami dan calon madunya yang tengah berdiri di depan altar. Naruto mungkin
merasa di khianati dengan diadakannya pernikahan ini tapi ia takkan membiarkan orang
ketiga itu menguasai istananya.
.
Malam
harinya resepsi pernikahan diadakan dikediaman Uchiha. Para tamu undangan yang
datang kebanyakan adalah teman-teman dari mempelai wanita. Wanita mantan
penyandang marga Haruto itu dengan sombongnya membanggakan pernikahan yang
dilakukannya dengan Sasuke. Ia menyeret Sasuke dari satu tempat ke tempat
lainnya, memperkenalkan suaminya pada teman-temannya yang berdandan glamor.
Membanggakan pencaipian memuaskan yang selama ini ia dambakan. Menikahi Sasuke
dan menjadi anggota dari keluarga bangsawan Uchiha, membuat semua
teman-temannya memandang iri dan benci.
Sasuke
sangat lelah, sejak resepsi di mulai ia belum sempat beristirahat. Sakura
menyeretnya kesana kemari. Andai saja ada alasan untuk menghindari seretan
wanita itu.
“Sasuke-kun
kau tahu aku sangat-” perkataan Sakura terpotong saat melihat sekumpulan
keluarga berambut serba pirang memasuki ruang resepsi. Sasuke tidak pernah
melihat keluarga itu sebelumnya.
“Suke~”
suara yang lembut nan merdu terdengar di telinganya. Ah, suara Naruto memang
yang terbaik. Ia menatap Naruto yang mendekatinya. Pemuda berambut pirang dan
bermata sapphire itu mengenakan setelan kemeja dan jas serba putih mengingatkan
Sasuke pada upcara pernikahannya dengan Naruto beberapa tahun lalu. Itu memang
setelan yang dikenakan Naruto saat itu.
“Suke
aku ingin memperkenalkanmu pada seseorang.” Naruto menuntun Sasuke dengan
mendekap lengan kanan lelaki Uchiha itu melupakan Sakura yang menatapnya dengan
kesal. Gadis Haruto itu tidak tahu siapa pemuda pirang yang telah merebut
perhatian suaminya itu. Tapi ia tidak bisa mengambil perhatian Sasuke kembali
karena keluarga berambut serba pirang itu telah tiba di depan mereka.
“Suke
perkenalkan, mereka kerabatku dari keluarga Namikaze. Keluarga Yamanaka.” Naruto
memperkenalkan Sasuke pada kepala keluarga tersebut. Seorang lelaki berambut
pirang kusam panjang dengan wajah tegas Inoichi Yamanaka menggandeng sang
istri. Di sampingnya seorang gadis berambut pirang panjang tengah menggandeng
lelaki berambut sama panjangnya. Mereka memperkenalkan diri sebagi Ino Yamanakan dan
Deidara Yamanaka.
“Paman,
perkenalkan ini Sasuke Uchiha. Suamiku.”
Perkataan
Naruto bagaikan pertir yang menyambar di telinga Sakura. ‘suamiku?’ bukankah yang menikah saat ini adalah dirinya? Kenapa
lelaki ini seenaknya mengaku-ngaku Sasuke sebagai suaminya?
“Selamat
atas pernikahanmu Uchiha-san. Semoga makin langgeng dengan Naru-chan.” Ujar Deidara
menjabat tangan Sasuke sedangkan Ino tengah memeluk Naruto erat, mengutarakan
seberapa rindunya gadis itu pada si pirang.
“A-Aku
lah yang manikah disini!” seru Sakura gugup. Ia sangat kesal karena perbuatan
pemuda pirang yang ia tahu bernama Naruto itu.
“Kami
tahu.” Deidara menyahut. Pemuda pirang berambut panjang itu menatap Sakura dari
ujung kaki hingga ujung rambut. “Kau memang istri Sasuke.” Lanjutnya.
“tapi
istri kedua~” Ino di samping Naruto menjawab dengan nada yang terdengar seperti
penghinaan di telinga Sakura.
Sakura
tidak mengerti. Ia adalah istri sah Sasuke. Ia telah menikahi Sasuke. Tapi Sasuke
telah memiliki istri sebelumnya? Dia menikahinya tanpa bercerai dengan si istri
pertama? Dan pemuda ini orangnya? Harusnya Sasuke menceraikan pemuda ini dulu
sebelum menikahi dirinya!
“Ceraikan!
Ceraikan dia Sasuke-kun!” seru Sakura keras menarik semua perhatian para
undangan. Mereka menatap kumpulan orang-orang berambut pirang dengan satu raven
satu pink di pintu masuk.
“Ada
apa Sakura?” kepala keluarga Haruto darang bersama dengan Fugaku dan Minato.
menatap putrinya dengan khawatir.
“Ayah!
Sasuke manikahiku tanpa menceraikan pemuda ini! Harusnya Sasuke menceraikannya!
Ceraikan dia Sasuke!”
“Sakura
apa yang kau katakana? Sasuke-kun tidak mungkin menceraikan istrinya.” Haruno
Hiashi mencoba menenangkan sang putri satu-satunya.
“Kenapa
tidak!? Sasuke menikahiku. Dia sudah tidak mencintai lelaki ini. Jadi dia harus
menceraikan pemuda gay ini!” wajah Sakura memerah. Ia sangat marah dan kesal.
Yang benar saja. Ia tak penah mau mengakui pemuda pirang ini sebagai madu-nya.
Hanya dia yang boleh menyandang posisi sebagai menantu keluarga Uchiha.
“Kau
tidak punya hak untuk memutuskannya Sakura-san.” Suara berat dari kepala
keluarga Uchiha membuat Sakura menegang. Mertua lelakinya sebelumnya tidak
pernah berbicara dengannya. Tapi kini untuk pertama kalinya pria itu berbicara
dan menatapnya langsung dengan mata dinginnya. Tidak hanya Sakura yang
menegang, semua orang yang mendengar percekcokan itu turut menegang mendengar
suara dingin kepala keluarga Uchiha.
“Maa~
maa~ jangan tegang seperti itu. Ini kan pesta pernikahan.” Suara cempreng Naruto
terdengar mencairkan kebisuan. Dia menjadi pusat dari seluruh perhatian. Dengan
wajah lembut dan senyum cerianya, Naruto berjalan mendekati Fugaku.
“Tou-chan
jangan marah-marah. Tidak baik untuk jantung Tou-chan. Ayo Naru temani
berkeliling.” Naruto menuntun Fugaku menuju para saudara lain yang berasal dari Suna. Keluarga
Sabaku, sepupu dari keluarga Uzumaki. Sementara Minato tampak berbincang dangan
Inoichi dan istrinya serta Deidara dan Ino mengakrabkan diri dengan Sasuke.
Sakura
hanya bisa menatap semuanya dengan tercengang. Hanya dengan sepatah dua patah
kata dari pemuda pirang itu telah berhasil mencairkan suasana yang sebelumnya
bagaikan kuburan ini. Sakura menatap sang ayah dengan pandangan menuntut
penjelasn. Dengan helaan nafas, Hiashi menuntun Sakura ke kursi terdekat dan
mulai menjelaskan semuanya.
.
Pagi
menjelang di kediaman Uchiha. Para Uchiha telah bersiap memulai hari mereka, begitu
pula dengan Sasuke yang saat ini tengah bersiap mengenakan pakaian kantor
pilihan istrinya. Lebih tepatnya istri tuanya. Pemuda pirang penyandang nama Uchiha
itu yang kini tengah memasangkan dasi dongker sementara Sasuke tengah
mengenakan jas hitamnya.
Kemarin
malam tepat setelah jam menunjukkan pukul 10 malam, Sasuke mengajak Sakura ke
kamar baru milik Sakura. Namun saat jam menunjukkan pukul tiga pagi Uchiha
bungsu itu pindah kekamar pribadinya yang dugunakan oleh dirinya dan Naruto.
Memasuki kamar dengan pelan lalu merebahkan diri di belakang Naruto. Memeluk
tubuh ramping tapi berisi si pemuda pirang. Samar dalam tidurnya ia dapat
merasakan keberadaan Sasuke di belakangnya dan bau harum sabun mandi.
Sasuke
cukup mengerti dengan keadaan Naruto. Istri pertamanya sudah berkorban banyak
untuk dirinya dan keluarga Uchiha. Ia tak ingin membebani istrinya lebih dari ini.
Oleh karena itu sebelum memasuki kamarnya, ia madi terlebih dahulu. Ia juga
memastikan Sakura tak menyisakan satupun jejak kepemilikan di tubuhnya. Hanya
istri pertamanyalah yang ia izinkan untuk menandai tubuhnya.
Semua
orang telah duduk di meja makan. Uchiha Fugaku ada di kepala meja. Disamping
kirinya ada Mikoto dilanjutkan oleh Naruto dan Sakura. Sedangkan di samping
kanan Fugaku ada Itachi dan Sasuke. “Siapa yang memasak hari ini?” Fugaku
bertanya melihat masakan kali ini dipenuhi dengan olahan tomat.
“Kaa-chan~
aku tau kaa-chan sangat menyayangi Sasuke, tapi menu sarapan jangan olahan
tomat semua dong~” Itachi mengeluh, dia memang tidak pilih-pilih makanan tapi
bukan berarti dia bisa memakan semua olahan tomat ini. Dia bukan Sasuke yang
maniak tomat.
“Bukan
kaa-chan yang memasak.” Ujar Mikoto tenang. Alis kiri Fugaku terangkat pelan.
Tanda bahwa ia butuh penjelasan. “Naru-chan yang memasaknya.”
“Naru-chan
kau demam? Tak seperti biasanya. Kau kan anti makan tomat.” Itachi tampak
cemas. Ia tahu dengan jelas adik ipar kesayangannya sangat benci dengan
buah-sayuran yang tak jelas jenisnya ini.
Pipi
chabi Naruto mengembung, ia sedang merajuk terlihat sangat imut di mata Sasuke “Naru
tidak sakit nii-chan. Entah kenapa Naru ingin makan banyak tomat.”
.
.
Naruto sudah mengenal keluarga Uchiha sejak
dia lahir. Bahkan saat ia masih berada di kandungan ibunya, ia sudah di
kenalkan dengan para wajah stoic keluarga Uchiha. Tentang Fugaku tou-chan yang seperti lemari es –itu
kata Papa Minato. Mikoto kaa-san yang lembut, Itachi-nii yang penyayang. Bahkan
Sasuke yang sejak awal sudah dijodohkan dengan dirinya.
Semenjak kecil, hari-harinya selalu
dipenuhi dengan anggota keluarga Uchiha. Kebanyakan dengan Itachi-nii dan Sasuke
juga Mikoto
kaa-san. Jadi ketika para orangtua memutuskan untuk menikahkan dirinya dengan Sasuke.
Dia tidak terlalu terkejut. Apalagi mereka juga saling mencintai.
Oleh karena itu, ia tidak takut jika harus
bersaing dengan Sakura masalah merebut perhatian Sasuke. Sasuke itu pemuda yang
bertanggung jawab. Dia takkan berani mencampakan dirinya. Dan keluarga suaminya
takkan mungkin meninggalkan dirinya yang sudah dianggap sebagai anak kandung
dikeluarga itu.
Yang perlu dia lakukan sekarang hanya
memastikan bahwa istri muda suaminya itu tahu dimana posisinya di dalam
keluarga.
TBC
By : Yuuki
