• Posted by : Yuuki Selasa, 04 Oktober 2016



    Empress of Uchiha Family
    †††
    By : Ayuni Yukinojo
    †††
    Naruto © Masashi Kishimoto
    †††
    Pair : SasuNaruto
    Warning :
    Typo, OOC, EYD berantakan, Shonen-ai,
    Judul tak sesuai dengan cerita –mungkin-


    Hari ini Naruto menjadi korban ke-egoisan suaminya. Pernikahan yang telah ia jaga selama 3 tahun harus dikotori dengan kehadiran orang ketiga dalam rumah tangganya. Dengan alasan menginginkan keturunan, lelaki berdarah Uchiha itu meminta ijin untuk menikah lagi setelah sebelumnya menggempur tubuhnya semalaman. Naruto tidak dapat menolak mengingat sang suami meminta dengan nada penuh permohonan. Ia juga tak dapat terus-menerus melihat ibu dan ayah mertuanya menatap setiap bocah yang lewat didepan kediamannya dengan wajah sendu.
    Maka tepat sebulan setelah si bungsu Uchiha memohon, pernikahan itu dilakukan. Kali ini hanya dihadiri oleh empat keluarga saja. Keluarga mempelai wanita, Haruto. Keluarga mempelai lelaki, Uchiha dan Uzumaki serta Namikaze yang merupakan keluarga Naruto.
    Sebelum pernikahan dilakukan, tepatnya sehari setelah Naruto menyetujui permohonan Sasuke, pertemuan besar antar keluarga terjadi. Kakak Naruto, Kurama yang turut hadir sampai menghantam wajah Sasuke dengan tinjunya karena mendengar permintaan Sasuke. Sementara Mikoto, ibu dari para pemuda Uchiha hanya bisa menangis. Menangisi menantu kesayangannya karena harus menjadi korban dari keegoisan dari suaminya dan merasa bersalah karena dia dan suaminya juga menjadi salah satu alasan kenapa Naruto menyutujui pernikahan Sasuke.
    Perang emosi antar ketiga keluarga (yang ikut pertemuan adalah keluarga Uchiha, Namikaze dan Uzumaki) itu akhirnya berakhir setelah Naruto angkat bicara dan berhasil menenangkan seluruh peserta rapat. Dengan senyum lembut namun terlihat sangat sendu itu Naruto menenangkan seisi penghuni ruangan dan mengambil keputusan bahwa ia setuju mengenai pernikahan ini. Saat itu Sasuke hanya bisa menatap sang istri denga tatapan bersalah, dan penuh rasa terimakasih.
    Naruto menatap suami dan calon madunya yang tengah berdiri di depan altar. Naruto mungkin merasa di khianati dengan diadakannya pernikahan ini tapi ia takkan membiarkan orang ketiga itu menguasai istananya.
    .
    Malam harinya resepsi pernikahan diadakan dikediaman Uchiha. Para tamu undangan yang datang kebanyakan adalah teman-teman dari mempelai wanita. Wanita mantan penyandang marga Haruto itu dengan sombongnya membanggakan pernikahan yang dilakukannya dengan Sasuke. Ia menyeret Sasuke dari satu tempat ke tempat lainnya, memperkenalkan suaminya pada teman-temannya yang berdandan glamor. Membanggakan pencaipian memuaskan yang selama ini ia dambakan. Menikahi Sasuke dan menjadi anggota dari keluarga bangsawan Uchiha, membuat semua teman-temannya memandang iri dan benci.
    Sasuke sangat lelah, sejak resepsi di mulai ia belum sempat beristirahat. Sakura menyeretnya kesana kemari. Andai saja ada alasan untuk menghindari seretan wanita itu.
    “Sasuke-kun kau tahu aku sangat-” perkataan Sakura terpotong saat melihat sekumpulan keluarga berambut serba pirang memasuki ruang resepsi. Sasuke tidak pernah melihat keluarga itu sebelumnya.
    “Suke~” suara yang lembut nan merdu terdengar di telinganya. Ah, suara Naruto memang yang terbaik. Ia menatap Naruto yang mendekatinya. Pemuda berambut pirang dan bermata sapphire itu mengenakan setelan kemeja dan jas serba putih mengingatkan Sasuke pada upcara pernikahannya dengan Naruto beberapa tahun lalu. Itu memang setelan yang dikenakan Naruto saat itu.
    “Suke aku ingin memperkenalkanmu pada seseorang.” Naruto menuntun Sasuke dengan mendekap lengan kanan lelaki Uchiha itu melupakan Sakura yang menatapnya dengan kesal. Gadis Haruto itu tidak tahu siapa pemuda pirang yang telah merebut perhatian suaminya itu. Tapi ia tidak bisa mengambil perhatian Sasuke kembali karena keluarga berambut serba pirang itu telah tiba di depan mereka.
    “Suke perkenalkan, mereka kerabatku dari keluarga Namikaze. Keluarga Yamanaka.” Naruto memperkenalkan Sasuke pada kepala keluarga tersebut. Seorang lelaki berambut pirang kusam panjang dengan wajah tegas Inoichi Yamanaka menggandeng sang istri. Di sampingnya seorang gadis berambut pirang panjang tengah menggandeng lelaki berambut sama panjangnya. Mereka memperkenalkan diri sebagi Ino Yamanakan dan Deidara Yamanaka.
    “Paman, perkenalkan ini Sasuke Uchiha. Suamiku.”
    Perkataan Naruto bagaikan pertir yang menyambar di telinga Sakura. ‘suamiku?’ bukankah yang menikah saat ini adalah dirinya? Kenapa lelaki ini seenaknya mengaku-ngaku Sasuke sebagai suaminya?
    “Selamat atas pernikahanmu Uchiha-san. Semoga makin langgeng dengan Naru-chan.” Ujar Deidara menjabat tangan Sasuke sedangkan Ino tengah memeluk Naruto erat, mengutarakan seberapa rindunya gadis itu pada si pirang.
    “A-Aku lah yang manikah disini!” seru Sakura gugup. Ia sangat kesal karena perbuatan pemuda pirang yang ia tahu bernama Naruto itu.
    “Kami tahu.” Deidara menyahut. Pemuda pirang berambut panjang itu menatap Sakura dari ujung kaki hingga ujung rambut. “Kau memang istri Sasuke.” Lanjutnya.
    “tapi istri kedua~” Ino di samping Naruto menjawab dengan nada yang terdengar seperti penghinaan di telinga Sakura.
    Sakura tidak mengerti. Ia adalah istri sah Sasuke. Ia telah menikahi Sasuke. Tapi Sasuke telah memiliki istri sebelumnya? Dia menikahinya tanpa bercerai dengan si istri pertama? Dan pemuda ini orangnya? Harusnya Sasuke menceraikan pemuda ini dulu sebelum menikahi dirinya!
    “Ceraikan! Ceraikan dia Sasuke-kun!” seru Sakura keras menarik semua perhatian para undangan. Mereka menatap kumpulan orang-orang berambut pirang dengan satu raven satu pink di pintu masuk.
    “Ada apa Sakura?” kepala keluarga Haruto darang bersama dengan Fugaku dan Minato. menatap putrinya dengan khawatir.
    “Ayah! Sasuke manikahiku tanpa menceraikan pemuda ini! Harusnya Sasuke menceraikannya! Ceraikan dia Sasuke!”
    “Sakura apa yang kau katakana? Sasuke-kun tidak mungkin menceraikan istrinya.” Haruno Hiashi mencoba menenangkan sang putri satu-satunya.
    “Kenapa tidak!? Sasuke menikahiku. Dia sudah tidak mencintai lelaki ini. Jadi dia harus menceraikan pemuda gay ini!” wajah Sakura memerah. Ia sangat marah dan kesal. Yang benar saja. Ia tak penah mau mengakui pemuda pirang ini sebagai madu-nya. Hanya dia yang boleh menyandang posisi sebagai menantu keluarga Uchiha.
    “Kau tidak punya hak untuk memutuskannya Sakura-san.” Suara berat dari kepala keluarga Uchiha membuat Sakura menegang. Mertua lelakinya sebelumnya tidak pernah berbicara dengannya. Tapi kini untuk pertama kalinya pria itu berbicara dan menatapnya langsung dengan mata dinginnya. Tidak hanya Sakura yang menegang, semua orang yang mendengar percekcokan itu turut menegang mendengar suara dingin kepala keluarga Uchiha.
    “Maa~ maa~ jangan tegang seperti itu. Ini kan pesta pernikahan.” Suara cempreng Naruto terdengar mencairkan kebisuan. Dia menjadi pusat dari seluruh perhatian. Dengan wajah lembut dan senyum cerianya, Naruto berjalan mendekati Fugaku.
    “Tou-chan jangan marah-marah. Tidak baik untuk jantung Tou-chan. Ayo Naru temani berkeliling.” Naruto menuntun Fugaku menuju para saudara lain yang berasal dari Suna. Keluarga Sabaku, sepupu dari keluarga Uzumaki. Sementara Minato tampak berbincang dangan Inoichi dan istrinya serta Deidara dan Ino mengakrabkan diri dengan Sasuke.
    Sakura hanya bisa menatap semuanya dengan tercengang. Hanya dengan sepatah dua patah kata dari pemuda pirang itu telah berhasil mencairkan suasana yang sebelumnya bagaikan kuburan ini. Sakura menatap sang ayah dengan pandangan menuntut penjelasn. Dengan helaan nafas, Hiashi menuntun Sakura ke kursi terdekat dan mulai menjelaskan semuanya.
    .
    Pagi menjelang di kediaman Uchiha. Para Uchiha telah bersiap memulai hari mereka, begitu pula dengan Sasuke yang saat ini tengah bersiap mengenakan pakaian kantor pilihan istrinya. Lebih tepatnya istri tuanya. Pemuda pirang penyandang nama Uchiha itu yang kini tengah memasangkan dasi dongker sementara Sasuke tengah mengenakan jas hitamnya.
    Kemarin malam tepat setelah jam menunjukkan pukul 10 malam, Sasuke mengajak Sakura ke kamar baru milik Sakura. Namun saat jam menunjukkan pukul tiga pagi Uchiha bungsu itu pindah kekamar pribadinya yang dugunakan oleh dirinya dan Naruto. Memasuki kamar dengan pelan lalu merebahkan diri di belakang Naruto. Memeluk tubuh ramping tapi berisi si pemuda pirang. Samar dalam tidurnya ia dapat merasakan keberadaan Sasuke di belakangnya dan bau harum sabun mandi.
    Sasuke cukup mengerti dengan keadaan Naruto. Istri pertamanya sudah berkorban banyak untuk dirinya dan keluarga Uchiha. Ia tak ingin membebani istrinya lebih dari ini. Oleh karena itu sebelum memasuki kamarnya, ia madi terlebih dahulu. Ia juga memastikan Sakura tak menyisakan satupun jejak kepemilikan di tubuhnya. Hanya istri pertamanyalah yang ia izinkan untuk menandai tubuhnya.
    Semua orang telah duduk di meja makan. Uchiha Fugaku ada di kepala meja. Disamping kirinya ada Mikoto dilanjutkan oleh Naruto dan Sakura. Sedangkan di samping kanan Fugaku ada Itachi dan Sasuke. “Siapa yang memasak hari ini?” Fugaku bertanya melihat masakan kali ini dipenuhi dengan olahan tomat.
    “Kaa-chan~ aku tau kaa-chan sangat menyayangi Sasuke, tapi menu sarapan jangan olahan tomat semua dong~” Itachi mengeluh, dia memang tidak pilih-pilih makanan tapi bukan berarti dia bisa memakan semua olahan tomat ini. Dia bukan Sasuke yang maniak tomat.
    “Bukan kaa-chan yang memasak.” Ujar Mikoto tenang. Alis kiri Fugaku terangkat pelan. Tanda bahwa ia butuh penjelasan. “Naru-chan yang memasaknya.”
    “Naru-chan kau demam? Tak seperti biasanya. Kau kan anti makan tomat.” Itachi tampak cemas. Ia tahu dengan jelas adik ipar kesayangannya sangat benci dengan buah-sayuran yang tak jelas jenisnya ini.
    Pipi chabi Naruto mengembung, ia sedang merajuk terlihat sangat imut di mata Sasuke “Naru tidak sakit nii-chan. Entah kenapa Naru ingin makan banyak tomat.”
    .
    .
    Naruto sudah mengenal keluarga Uchiha sejak dia lahir. Bahkan saat ia masih berada di kandungan ibunya, ia sudah di kenalkan dengan para wajah stoic keluarga Uchiha. Tentang  Fugaku tou-chan yang seperti lemari es –itu kata Papa Minato. Mikoto kaa-san yang lembut, Itachi-nii yang penyayang. Bahkan Sasuke yang sejak awal sudah dijodohkan dengan dirinya.
    Semenjak kecil, hari-harinya selalu dipenuhi dengan anggota keluarga Uchiha. Kebanyakan dengan Itachi-nii dan Sasuke juga Mikoto kaa-san. Jadi ketika para orangtua memutuskan untuk menikahkan dirinya dengan Sasuke. Dia tidak terlalu terkejut. Apalagi mereka juga saling mencintai.
    Oleh karena itu, ia tidak takut jika harus bersaing dengan Sakura masalah merebut perhatian Sasuke. Sasuke itu pemuda yang bertanggung jawab. Dia takkan berani mencampakan dirinya. Dan keluarga suaminya takkan mungkin meninggalkan dirinya yang sudah dianggap sebagai anak kandung dikeluarga itu.
    Yang perlu dia lakukan sekarang hanya memastikan bahwa istri muda suaminya itu tahu dimana posisinya di dalam keluarga.
    TBC

    Leave a Reply

    Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

  • Copyright © 2013 - Hyperdimension Neptunia

    My Fanfiction - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan