Archive for November 2015
KinGitsune 8
0
“Onii-sama. Apa
tak ada cara lain untuk menyegel Juubi?”
“Tak ada cara
lain selain ini Homura. Lagipula ini satu-satunya cara yang paling aman.”
“Tapi Ibunda
pasti akan sangat sedih, Onii-sama.”
“Ibunda akan lebih
sedih jika kita tak bisa menghentikan kehancuran ini. Beliau pasti mengerti.
Perlu pengorbanan besar untuk menghentikan Juubi. Salah satunya harus
mengorbankan ‘dia’.”
.
Kingitsune
(Rubah Emas)
†††
By
: Ayuni Yuukinojo
†††
Naruto
© Masashi Kishimoto
†††
Pair
: ?/Naruto
Warning
:
Typo,
OOC, EYD berantakan, menjurus Shonen-ai,
Hari terakhir penyisihan ujian chunin ke dua. Seluruh
peserta yang telah sampai kini tengah berkumpul disebuah aula besar tempat
ujian penyisihan tahap ke dua yang sebenarnya akan dilakukan. Dari sekian
banyak Tim, hanya lima tim yang berhasil lolos. empat Tim dari Konoha dan satu
dari Suna. Empat Tim dari Konoha itu adalah tim dari Naruto, Shikamaru, Neji
dan Shino. Sedangkan Tim dari Suna adalah Tim yang berisi Jinchuriki Ichibi
didalamnya. Kelima Tim tersebut berbaris dengan rapi ditengah aula. Dihadapan
mereka telah berdiri pemimpin desa Konoha generasi ke empat, Minato Namikaze
dan pendahulunya Hiruzen Sarutobi. Disamping kedua Hokage tersebut berdiri pula
para guru pembimbing tim dan pengawas ujian Chunin ini.
“Selamat kepada kalian yang telah lolos hingga saat ini….”
Sambutan dari Hokage Keempat menarik perhatian seluruh peserta. Tak semua
mendengarkan memang, diatara mereka ada yang lebih memilih untuk mengobrol
ataupun tertidur. “…. Pada ujian kali ini kalian akan melakukan pertarungan
satu lawan satu dengan nama yang muncu di layar nanti.” Seorang ninja Jounin
yang bertampang pucat mengambil alih perhatian para calon ninja chunin itu.
Layar yang ada di hadapan para ninja muda itu menyala mengacak deretan nama dan
berhenti dalam seketika. ‘Uchiha Sasuke vs Aburame Shino’ “Seluruh peserta
silakan menuju balkon di lantai dua sambil menunggu nama kalian di panggil.
Peserta Uchiha Sasuke dan Aburame Shino tetap disini.”
Seluruh peserta dan para guru pendamping berjalan menuju
balkom lantai dua meninggalkan Sasuke dan Shino diarena ditemani oleh sang
wasit Hayate.
.
SKIP
Sampai saat ini telah ada enam pertarungan yang terjadi di
arena. Pertarungan pertama yang dimenangkan oleh Sasuke setelah berhasil
membakar seluruh serangga milik Shino.
Pertarungan kedua dimenangkan oleh Temari setelah
menerbangkan seluruh senjata yang dipanggil Tenten dari gulungan jutsunya.
Pertarungan ketiga antara Sakura dan Ino yang berakhir seri.
Pertarungan keemat Shikamaru melawan Kankuro yang berjalan
cukup lama dan berhasil dimenangkan oleh Shikamaru setelah berhasil menjerat
Kankuro dalam Kagemanenya dan
membenturkan kepala Kankuro pada dinding hingga tak sadarkan diri.
Pertarungan kelima antara sesama pengguna Byakugan, Neji
dengan Hinata yang berakhir dengan kemenangan Neji setelah berhasil melukai
Hinata dengan cukup parah.
Pertarungan Keenam antara Menma dan Chouji, pertarungan yang
berat sebelah mengungat Menma memiliki kecepatan dan control cakra yang lebih
baik dari Chouji. Dia bahakan bisa menang dengan mudah setelah memberikan
tendangan yang keras pada tubuh bocak kelebih berat badan itu hingga tak
sadarkan diri.
Lalu pertarungan yang baru saja berakhir beberapa menit yang
lalu, pertarungan Sabaku Gaara melawan Lee yang dimanangkan Gaara setelah
menghancurkan kaki dan tangan kiri Lee dengan pasir hidupnya.
Babak penyisihan kini hanya menyisakan dua orang peserta, Namikaze
Naruto dan Inuzuka Kiba. Tanpa dipanggil Naruto turun dari balkon lantai dua
dengan perlahan berkebalikan dengan Kiba yang langsung melompat terjun. Setelah
kedua peserta itu berdiri ditengan lapangan, Hayate memeberikan aba-aba.
“Bersiap! Mulai!”
Tak ada serangan terburu-buru dari Kiba, Naruto juga tampak
dengan tenang menggenggam Katananya.
Mereka saling menatap hingga Akamaru menerjang dengan cepat tapi berhasil dihindari.
Serangan kedua datang dari Kiba dengan pukulan tepat mengarah perut dan
berhasil dihadang dengan Katananya.
“Aku selalu penasaran dengan cara bertarung orang tak bercakra sepertimu Naruto.
Kita lihat siapa yang lebih kuat, kau atau kami. Jujin Bunshin ” tehnik perubahan yang dapat merubah wujud Akamaru
menyerupai dirinya. Tehnik umum yang dimiliki klan Inuzuka. Dengan posisi
saling bertumpukan dengan Akamari, Kiba menyerang dengan Gatsuga nya.
Naruto tau tehnik itu, Gatsuga meruakan tehnik menyerang
dengan mengandalkan kecepatan serta putaran, dan Naruto sadar dia takkan bisa
menahan serangan itu. Oleh karena itu dia menghindar dengan melangkah
mundur….mundur…. mundur…mundur…. Terus mundur hingga punggungnya beradu dengan
dinding arena sementara didepannya Gatsuga
Kiba tengah melaju dengan capat kearahnya.
Dia tak bisa menahan, dia juga tak bisa melawan,
satu-satunya cara adalah dengan menghindar. Tepat sebelum tubuhnya terhatam
putaran itu Naruto berhasil menghindar kesamping, melemparkan tubuhnya dengan
cepat kepermukaan arena membuat Gatsuga
milik Kiba berputar dengan cepat dan menabrak dinding, berputar selamam
beberapa detik dan berhenti dengan kepulan asap dan keadaan Kiba-Akamaru yang
tak sadarkan diri.
Pertarungan yang sangat singkat dan tanpa ada tontonan yang
menarik, Naruto hanya bisa menghela nafas merasa beruntung tak perlu bertarung
secara serius tapi juga miris dengan keadaan teman sepermainannya. “
uhuk…uhuk.. pemenangnya Namikaze Nauto.”
Tak ada tepuk tangan tak ada ucapan selamat, semua penonton
dan para Jounin pembimbing hanya bisa mengernyitkan dahi melihat kemenagan yang
disebabkan bukan karena pertarungan tapi keberuntungan. Beruntung karena Naruto
memiliki kecepatan yang tinggi dan lebih beruntung lagi karena Kiba itu bodoh
dan kurang bisa mangontrl diri.
.
“Selamat untuk Uchiha Sasuke, Sabaku Temari, Nara Shikamaru,
Hyuuga Neji, Sabaku Gaara dan Namikaze Naruto, kalian telah melewati babak
penyisishan yang berat. Tapi perjuangan kalian belum berakhir. Untuk meraih
gelar Chunin kalian akan melakukan pertarungan satu lawan satu yang akan
dilaksanakan satu bulan dari sekarang. Silakan ambil no undian kalian dalam
kotak.”
.
Namikaze Menma vs Hyuuga Neji
Uchiha Sasuke vs Sabaku Gaara
Namikaze Naruto vs Nara Shikamaru vs Sabaku Temari
SKIP
Final ujian chunin diadakan hari ini. Naruto telah berlatih
dengan giat –bisa dibilang memaksakan diri- untuk mengalahkan Shikamaru. Dia tahu
Shikamaru adalah pemuda yang cerdas tapi juga malas. Tapi jika pemuda itu sudah
bertekad untuk menang maka akan sangat sulit untuk mengalahkannya. Selama tiga
bulan ini Naruto berlatih meningkatkan kecepatannya. Dia seorang penguna
pedang, kecepatan akan sangat menentukan kemenangannya.
Selain melatih kecepatan ia juga mulai belajar menggunakan
chakranya, tifdak banyak memang, setidaknya bisa digunakan untuk berjalan
diatas air dan memanjat pohon. Beruntung Kurama bisa membantunya mengendalikan
chakra Bijuu yang keluar dengan sendirinya saat ia berusaha menggunakan
chakranya.
Tapi selama sebulan ini Naruto juga merasa resah. Ia
mersakan hawa dingin yang entah kenapa mulai menyelimuti setiap sisi Konoha,
hawa yang penuh dengan kebencian dan haus darah. Sesuatu yang buruk akan
terjadi. Oleh karena itu dia berusaha keras untuk meningkatkan kemampuannya,
bersiap-siap menghadai hal terburuk yang ungkin saja terjadi.
.
Dalam semi final ujian Chunin ini Naruto akan bertarung
setelah pertarungan Menma dan juga Sasuke. Bila dia menang maka dia akan
melawan Temari. Dia ingin menang tapi juga malas bila harus melawan wanita
apalagi yang bertipe serangan jarak jauh macam gadis itu.
Arena ujian chunin kali ini telah dipenuhi oleh para
penonton, dari yang hanya warga biasa, para ninja yang kebetulan memiliki jam
kosong bahkan para bangsawan dan tuan tanah yang ingin melihat sepak terjang
dari putra sang Namikaze, Sabaku, Hyuuga, Nara dan Uchiha. Ujian kali ini
didominasi oleh klan-klan kuat Konoha. Namun dalam keramaian itu tak jarang
juga terdengar bisaikan-bisikan sinis yang diarahkan pada putra ke dua sang
Hokage yang dianggap lemah dan bisa lolos dalam ujian penyisihan hanya dengan
modal keberuntungan.
Yah, biarkan saja mereka berbicara seenaknya.
.
Saat ini Naruto tengah duduk di balkon khusus peserta, dari
atas sini ia bisa melihat jalannya pertandingan dengan jelas. Dibalkon itu .sudah
ada dua peserta dari Suna, dan juga Shikamaru sementara Sasuke tak diketahui
keberadaannya.
Mata biru Naruto memandang sosok pemuda bersurai merah yang
berdiri sendirian di pojok balkon bersebrangan dengannya. Naruto dapat
merasakan rasa haus darah yang menyebar disekeliling pemuda itu namun dari
semua rasa haus darah dan benci yang ia rasakan setitik rasa kesepian dan
kesedihan menyentil hati Naruto. ‘Kata
Kura-nii diia jinchuriki Shukaku.’ Batin Naruto memadang sosok itu tanpa
henti.
.
Gaara POV
Sabaku Gaara. Dia adalah anak ketiga dari Kazekage Suna.
Keberadaanya bagaikan mimpi buruk dan aib yang harus dilenyapkan dari desa dan
dari dunia. Selama ini ia hanya hidup untuk membunuh. Menunjukkan bahwa
kata-kata mereka yang mengatakan bahwa dirinya adalah monster merupakan
kebenaran. Gaara akan memberikan mimi buruk pada mereka semua sebagaimana
seharusnya seekor monster.
Namun walau dikatakan dingin tak berperasaan Gaara tidaklah
tuli dan buta. Dia bisa membedakan mana yang baik dan buruk hanya saja ia tak
mau bersikap baik.
Oleh karena itu dia bisa mengetahui bahwa pemuda yang sedari
tadi memandangnya dengan pandangan kosong itu tak memiliki sedikitpun niat
buruk padanya. Apalagi menurut Shukaku anak itu adalah Jinchuriki sama seperti
dirinya. Tapi bukankah jinchuriki dari Konoha adalah putra Hokage yang sedang
bertarung dibawah sana itu? Entahlah, Gaara tak peduli. Selama misi yang
diberikan oleh Kazekage tak terhalangi dia takkan ikut campur walau sebenarnya
dia sangat tertarik dengan pemuda pirang ini.
Auranya menenangkan. Berbeda dengan Menma yang dikatakan
sebagai pahlawan namun auranya berasa dingin dan gelap, aura anak pirang itu
sangat hangat dan menenangkan. Bahkan aura membunuh Gaara pun tak dapat melawan
aura tenang Naruto, sebaliknya Gaara malah menjadi ikut merasa damai.
Kata Shukaku, Kyuubi yang ada dalam tubuh anak itu tak
sempurna. Meski begitu Bijuu berekor satu itu tetap mengingatkan dirinya agar
tak mencari masalah dengan Naruto. Ada sesuatu dalam diri anak itu yang takkan
dapat dilawan oleh Bijuu sekalipun.
Gaara POV END
.
Pertarungan pertama baru saja berakhir. Menma berhasil
menumbangkan Neji setelah memberikannya sebuah pukulan tepat didagu. Beberapa
saat sebelumnya juga Menma sempat menerima bantuan cakra dari Kyuubi yang ada
dalam dirinya. Itu membuat Naruto merasakan nyeri pada tubuhnya karena cakra
Kyuubi dalam tubuh Naruto seperti tertarik keluar, seperti ada magnet yang
menarinya. Oleh karena itu dia harus berusaha mati-matian menahan luapan cakra
itu dengan peuh konsentrasi. Dia juga bisa merasakan pasir-pasir Gaara
beterbangan disekitarnya dengan siaga. Beruntung hal menyakitkan itu hanya
berlangusng beberapa detik saja, bila tidak sudah dipastikan Naruto akan kehilangan
kendali dan seluruh cakra Kyuubi dalam tubuhnya akan meledak.
Pertarungan berikutnya adalah pertarungan antara Sasuke dan
Gaara tapi hingga saat ini pemuda emo-Uchiha itu tak kunjung tiba. Para
penonton mulai tak sabar, tar jarang para bangsawan mulai menggerutu. Bila hal
ini diteruskan maka akan merusak nama baik Konoha. Oleh karena hal itu maka Hokage
memundurkan pertarungan Sasuke digantikan dengan pertarungan Shikamaru melawan Naruto.
Walau mengecewakan setidaknya para bangsawan itu merasa terhibur dengan adanya
pertarungan ini.
Begitulah menurut Minato tanpa menyadari tatapan mata tajam
dari Kazekage disampingnya.
.
Saat berjalan memasuki tengah arena Naruto dapat merasakan
hawa gelap mulai mendekati tempatnya berada, mengepung dari segala penjuru arah
membuatnya berkeringat dingin. “Kau takut Naruto?” suara malas Shikamaru
menyadarkan Naruto dari ketegangannya. Dia tak sadar bahwa kini telah berada
ditengah arena saling berhadapan dengan Shikamaru. “Tidak. Hanya saja aku
merasa tegang.” Balas Naruto dengan senyum cerahnya.
“Kalian Siap?” ujar ninja yang menjadi wasit dari
pertarungan semifinal ini. Anggukan singkat dari Naruto dan gumaman malas dari
Shikamaru menjawab pertanyaan lelaki itu. “Bersiap! Mulai!” dan wasit itu
menghilang dari arena.
Angin berhembus disekitar arena, sedangkan dua ninja muda
yang tengah bertading dibawah sana masih saling tatap. Debu-debu aKibat
pertarungan sebelumnya beterbangan mengganggu penglihatan. Saat Shikamaru
berkedip singkat sosok Naruto didepannya telah menghilang.
Pemuda Nara itu memasang posisi siaga. Ia tahu siapa Naruto.
Pemuda dengan banyak rahasia terpendam dan kekuatan yang tak bisa di jelaskan.
Bukan berarti Shikamaru tahu kekuatan Naruto dan merasa takut. Dia hanya tahu
bahwa Naruto memiliki potensi yang besar sebagai seorang ninja. Oleh karena itu
dia selalu siaga bila berhadapan dengan Naruto. Ketenangan dan kehangatan yang
dimiliki oleh pemuda pirang itu bisa saja lenyap hanya dengan sekali hembusan
angin.
Sebuah serangan pukulan datang dari arah kiri menuju perut.
Dengan cepat Shikamaru berusaha menghindar dan membuat pukulan itu meleset.
Sebelum Naruto sempat menghilang Shikamaru telah memlayangkan sebuah tendangan
ke kaki pemuda pirang itu. Naruto yang tak sempat menghindar akhirnya terjatuh
dengan punggung yang membentur tanah namun dia langsung melakukan salto untuk
bangun sebelum Shikamaru sempat melajutkan serangannnya.
Naruto melakukan salto sebanyak empat kali membuat jarak
yang cukup jauh dari Shikamaru. Setelah dia berdiri, dengan cepat dia belari
mendekati si pemuda Nara sambil berlari mengelilingi, mengindari resiko
tertangkap tehnik kagemane andalan klan Nara.
Shikamaru merasa terpojok, gerakan Naruto terlalu cepat
untuk dikejar oleh bayangannya. Bertarung adu pukulpun percuma karena Naruto
memiliki stamina yang lebik besar sedangkan adu senjata tentu hanya akan
menggali kubur sendiri. Mata kuaci Shikamaru menatap sekeliling, mencari celah
yang dapat dimanfaatkan untuk menjebak Naruto selagi dia menghindari setiap
serangan yang diluncurkan oleh pemuda Uzumaki-Namikaze tersebut.
.
Pemuda bersurai pirang itu menghentikan larinya, menatap
Shikamaru yang tengah terduduk dengan kedua tangan disatukan –pose berfikir
khas milik pemuda Nara tersebut. Naruto tau Shikamaru tengah merencanakan
sesuatu. Dia tak bisa menyerang dengan sembarangan, oleh karena itu Naruto
lebih memilih untuk mengistirahatkan tubuhnya terlebih dahulu. Tersu-menerus
berlari dengan kecepatan tinggi sangat menguras tenaga dari pemuda bersurai
pirang itu. Walau begitu matanya tetetap memperhatikan Shikamaru dengan siaga.
Selama beristirahat dia juga memusatkan konsentrasinya untuk
merasakan keadaan Konoha. Dia bisa merasakan keberadaan orang-orang dengan
cakra mencurigakan yang mulai berkeiaran di Konoha. Kebanyakan menuju arah
arena ujian ini. Dia juga merasakan hawa dingin yang taka sing dari arah kursi
para Kage. Kazekage yang disana itu memiliki cakra yang taka sing bagi Naruto,
padahal dia tau pasti ini adalah pertama kalinya dia melihat sang Kazekage.
Sebuah bayangan hitam tiba-tiba melaju dengan sangat cepat
kearah Naruto membuat pemuda Uzumaki-Namikaze itu harus mengambil langkah
mundur dengan segera. Bayangan itu terus melaju dengan cepat hingga panjangnya
mencapai lima meter dan berhenti seketika. ‘Sepertinya
hanya sepanjang lima meter.’ Batin pemuda pirang itu melihat bayangan hitam
yang mengejarnya tak dapat meraih bayangannya.
.
Putra dari ketua Klan Nara itu mendecih kesal, ia menarik
kembali bayangannya. Mata kuacinya melihat sekeliling. Dia bergerak maju
sebanyak tiga langkah sebelum kembali mengeluarkan bayangannya. Naruto bersiaga
dengan katana ditangan kanannya. Tepat ketika jarak mencapai lima meter
bayangan itu terhenti di sebuah lubang yang di buat Menma dipertarungan
sebelumnya.
Menghela nafas lega, Naruto memasukkan pedangnya kadalam
sarung. Setelah itu kedua tangannya dikepalkan, bersiap adu tinju.
Mata Shikamaru menatap Naruto dengan tegang, keringan
menetes di dahinya. Dia dapat memperkirakan bila rencananya kali ini tak
berhasil maka Naruto akan menyerangnya dengan taijutsu dan dia akan kalah
telak.
.
Naruto mengambil kuda-kuda, dia siap untuk menerjang
Shikamaru dengan kencang, kedua kepalan tinjunya talah bersiaga. Namun ketika
ia hendak mengambil langkah pertama, gerakannya terhenti, tubuhnya tiba-tiba
tak bisa digerakkan. Padahal ia sangat yakin bahwa bayangan dari Shkamaru tak
dapat mencapai tubuhnya. Bayangan itu hanya berhenti di lubang didepannya. Lalu
kenapa?
.
Shikamaru menghela nafas lega, ia dapat melihat sorot
terkejut dari Naruto yang tubuhnya tak dapat digerakkan. Ia yakin Naruto sudah
menduga apa yang terjadi.” Kagemane no Jutsu sukses. Kau takkan
bisa melawan lagi Naruto.” Ujar Shikamaru sambil bengkit berdiri. Dia berjalan
mendekati Naruto. Setiap gerakan yang ia lakukan di ikuti dengan persis sama
oleh Shikamaru. “Bagaimana bila kita berdua menyerah saja Naruto?” ucap pemuda
Nara itu lagi saat kini mereka telah berhadapan dengan jarak satu meter. Mata Naruto
memicing tajam mendengar perkataan lawannya tersebut.
Tangan kanan Shikamaru terangkat diikuto oleh Naruto yang
terangkat denan bergetar. “Kami berdua menyatakan menye-”
DUAKKK
Belum selesai Shikamaru berkata, ia telah menerima sebuah
pukulan pada tengkuknya membuat pemuda Nara itu terjatuh tak sadarkan diri.
Seluruh penonton terkesiap. Mereka tak menyangka akan
kemunculan sosok bersurai pirang lain dari dalam tanah dan langsung memukul
tengkuk Shikamaru. Bayangan yang mengikat tubuh Naruto lenyap bersamaan dengan
Shikamaru yang ta sadarkan diri. Semetara sosok kopian dari Naruto yang telah
membuat Shikamaru tak sadarkan diri kini menghilang dalam kepulan asap.
Bersamaan dengan lenyapnya kopian itu Naruto terjatuh dengan tubuh bergetar
bermandikan keringat. ‘Hanya untuk satu
bunshin saja bisa sesakit ini.’
“Pemenangnya Namikaze Naruto.” Samar-samar Naruto dapat
mendengar wasit berujar dan perlahan pandangannya menggelap.
TBC
OMAKE
Lelaki bersurai pirang itu menatap selembar foto yang
tergeletak di laci meja kerjanya. Dengan perlahan tangan lelaki itu meraih foto
yang sudah kusam tersebut. Dalam foto itu terlihat seeorang lelaki bersurai
pirang tengah menggendong seorang bayi bersurai hitam dan seorang wanita berrambut
merah yang tenah terbaring di ranjang rumah sakit tengah menggendong seorang
bayi bersurai pirang yang masih terselimuti darah. Dibaliknya foto lama itu
menunjukkan sebuah tulisan tangan dibagian pojok kiri bawah foto. ‘Aku dan
Kushina beserta dua malaikat kami.’
“Minato, segel yang
kau pasang pada tubuh Naruto telah mengekang seluruh cakra anak itu.” Sekelebat
ingatan tentang percakapannya dengan Jiraiya terngiang di kepalanya.
Putra bungsunya tak bisa menggunakan cakra dan itu karena
kesalahnnya dalam memasang segel.
“Kita tak bisa
memperbaiki sehelnya karena cakra Naruto sudah sepenuhnya terikat dengan segela
dan juga cakra kyuubi. Kita beruntung cakra milik Naruto sangat besar hingga
bisa menekan cakra Kyuubi, bila tidak, anak ini pasti sudah termakan.”
Jika saja dulu dia tidak melakukan kesalahan, pasti Naruto
sekarang akan baik-baik saja. Naruto tak perlu menderita dan ia tak perlu
menjauhi Naruto.
“Putra bungsumu tak
memiliki cakra Minato. Anak itu akan jadi sasaran yang mmudah untuk
menjatuhkanmu. Tinggalkan anak itu dan hiduplah hanya dengan Menma. Dengan begitu
para ninja dari desa lain takkan memiliki alasan untuk menyerang Naruto.”
Jika saja Naruto memiliki cakra, maka dia tak perlu takut
Narito akan di sakiti ninja desa lain. Dia cukup kuat untuk meindungi diri. Sepetri
halnya Menma, tapi kenyataannya tidak.
Naruto memang terhindar dari serangan ninja desa lain. Tapi didesanya
sendiri dia malah di benci. Ayah mana yang tak sedih dan murka bila melihat
anaknya di sakiti didepan mata dan hanya bisa melihat dari jauh tanpa bisa
melakukan apapun?
.
By : Yuuki
